Kematian di nilai janggal makam pegawai kafe di Mojokerto di bongkar

 MOJOKERTO JATIM- Makam seorang pegawai bagian administrasi sebuah kafe di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto dibongkar. Jenazah korban diautopsi karena kematiannya dinilai janggal.

Makam Ananda Putra Wiyanto (18) di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Soso, Desa Cepokolimo, Kecamatan Pacet dibongkar pada Selasa (5/1) pukul 22.00 sampai Rabu (6/1) sekitar pukul 02.30 WIB.



Polisi bersama tim kedokteran forensik RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Sidoarjo mengautopsi jenazah pemuda yang akrab disapa Nanda tersebut


Jenazah anak saya langsung diautopsi di tempat oleh tim dokter forensik dari RS Bhayangkara Porong. Saya rela makam anak saya dibongkar supaya dia mendapatkan keadilan," kata Ibu Kandung Nanda Wiwik Nur Astutik (37) kepada wartawan di rumahnya, Dusun Soso, Desa Cepokolimo, Jumat (8/1/2021).


Wiwik menilai terdapat kejanggalan pada kematian Nanda. Sehingga dia membuat pengaduan ke Polres Mojokerto pada Senin (4/1). Polisi pun membongkar makam korban satu hari setelahnya untuk autopsi.


"Kecurigaan saya ponsel anak saya hilang, pemilik kafe yang menjemput anak saya juga menghilang setelah anak saya meninggal. Dia tidak mau memberi penjelasan penyebab anak saya terluka sampai meninggal," terangnya.


Ibu tiga anak ini menjelaskan, Nanda baru tiga hari bekerja di bagian administrasi Kafe Gama, Desa/Kecamatan Pacet. Kafe tersebut milik pemuda berinisial GM (26), warga Desa Jasem, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Korban biasa pulang pukul 21.30 WIB dari tempat kerjanya.


Namun pada hari ketiga dia bekerja, Sabtu (26/12), Nanda pamit ke ibunya untuk menginap di tempat bosnya, GM. Dia bertolak dari tempat kerjanya bersama GM, serta 1 pria dan 2 perempuan. Mereka berlima naik satu mobil dengan GM.

"Besoknya jam 1 siang (Minggu 27 Desember 2020) saya dikabari oleh GM kalau anak saya di RSUD Sidoarjo. Alasan dia, Nanda habis kecelakaan," ungkapnya.


Wiwik pun bergegas ke rumah sakit untuk melihat kondisi anak pertamanya tersebut. Menurut dia, saat itu Nanda dalam kondisi pingsan. Terdapat luka pada kepala belakangnya. Sehingga harus dioperasi hari itu juga.


Hanya ibu dan kakak kandung GM yang nampak di rumah sakit. Sedangkan GM tidak pernah menemui orang tua korban.


"Malamnya langsung dioperasi karena ada pembekuan darah di otaknya. Nanda sempat koma selama satu minggu, dia meninggal dunia Minggu 3 Januari jam 10 siang. Sorenya kami makamkan," jelasnya.


Kini Wiwik berharap polisi bisa membongkar penyebab tewasnya Nanda. "Kalau memang Nanda dibunuh, saya ingin pelakunya ditangkap dan dihukum berat," tandasnya


Sumber: detik.com

Belum ada Komentar untuk "Kematian di nilai janggal makam pegawai kafe di Mojokerto di bongkar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel