Berikut ini adalah daftar nama-nama Tokoh Pahlawan Nasional yang berasal dari Provinsi jawa Tengah/Jateng :
- KH Ahmad Rifa'i
lahir: 1786,
wafat: 1870,
Peran: Pemikir dan penulis Islam yang dikenal karena pernyataan anti-Belandanya, penetapan menjadi pahlawan: 2004
Kiai Haji Ahmad Rifa'i lahir di Tempuran, Kendal, Jawa Tengah pada tahun 1786 dan meninggal di Manado, Sulawesi Utara pada tahun 1859. Ahmad Rifa'i merupakan pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah dan juga seorang ulama pendiri , penulis buku semangat perjuangan kemerdekaan.
Sejak kecil ia sudah dididik oleh ayahnya, KH Muhammad Marhum untuk mendalami agama. Sejak remaja ia sering melakukan dakwah ke berbagai tempat di sekitar Kendal. Pada tahun 1826, ia menunaikan ibadah hajikemudian memperdalam ilmu agama di Mekkah dan Madinah selama 8 tahun. Setelah itu ia juga menimba ilmu di Mesir.
Ia Dimakamkan di Pekuburan Jawa Tondanodi Kelurahan Kampung Jawa, di kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
- Nyi Ageng Serang
lahir : 1752,
wafat : 1828,
peran : Pemimpin gerilyawan Jawa yang memimpin penyerangan terhadap kolonial Belanda atas beberapa pendudukan, penetapan menjadi pahlawan: 1974
Nyi Ageng Serang bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi lahir di Purwodadi, Jawa Tengah tahun 1752 dan wafat di Yogyakart tahun 1828.
Beliau merupakan seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah anak Pangeran Natapraja yang menguasai wilayah terpencil dari kerajaan Mataram tepatnya di Serang yang sekarang wilayah perbatasan Grobogan-Sragen.
Nyi Ageng Serang adalah salah satu keturunan Sunan Kalijaga, ia juga mempunyai keturunan seorang Pahlawan nasional yaitu Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara. Ia dimakamkan di Kalibawang, Kulon Progo. Ia pahlawan nasional yang hampir terlupakan, mungkin karena namanya tak sepopuler R.A. Kartini atau Cut Nyak Dhien tetapi ia sangat berjasa bagi negeri ini.Warga Kulon Progo mengabadikan monumennya di tengah kota Wates berupa patungnya yang sedang menaiki kuda dengan gagah berani membawa tombak.
- Ahmad Yani
lahir : 1922,
wafat : 1965,
peran: Pemimpin Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September, penetapan menjadi pahlawan: 1965
Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani atau Achmad Yani lahir di Purworejo, Jawa Tengah tanggal 19 Juni 1922 dan meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 43 tahun. Beliau adalah komandan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, dan dibunuh oleh anggota Gerakan 30 September saat mencoba untuk menculik dia dari rumahnya.
- Alimin
Lahir : 1889,
wafat: 1964,
Peran: Pendukung kemerdekaan, politisi, dan tokoh Partai Komunis Indonesia, penetapan menjadi pahlawan tahun 1964
Alimin bin Prawirodirdjo lahir di Surakarta Jawa Tengah tahun 1889 dan meninggal di Jakarta tanggal 24 Juni 1964.
Beliau adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia serta tokoh komunis Indonesia. Berdasarkan SK Presiden No. 163 Tahun 1964 tertanggal 26 Juni 1964, Alimin tercatat sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Setelah tidak lagi aktif di PKI, Alimin menikah dengan Hajjah Mariah dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Tjipto dan Lilo, dan ia tinggal di Jakarta hingga wafatnya pada tahun 1964. Pada saat wafatnya Alimin, Soekarno, Presiden RI pertama menganugerahkan gelar pahlawan nasionalberdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 163 tanggal 26 Juni 1964 dan dimakamkan di TMP Kalibata.
- Cipto Mangunkusumo
lahir: 1886,
wafat: 1943,
Peran: Politisi Jawa, mentor Sukarno, penetapan menjadi pahlawan tahun 1964
Tjipto Mangoenkoesoemo (EYD: Cipto Mangunkusumo) lahir di Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah tahun 1886 dan meninggal di Jakarta, 8 Maret 1943.
Beliau adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai "Tiga Serangkai" yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia Belanda.
Ia adalah tokoh dalam Indische Partij, suatu organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat, bukan oleh Belanda. Pada tahun 1913 ia dan kedua rekannya diasingkan oleh pemerintah kolonial ke Belanda akibat tulisan dan aktivitas politiknya, dan baru kembali 1917.
- Gatot Subroto
Lahir: 1907,
Wafat: 1962,
Peran: Jenderal, deputi ketua staff Angkatan Darat, penetapan menjadi pahlawan: 1962
Jenderal TNI (Purn.) Gatot Soebroto lahir di Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah tanggal 10 Oktober 1907 dan meninggal di Jakarta, 11 Juni 1962 pada umur 54 tahun.
Beliau adalah tokoh perjuangan militer Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan juga pahlawan nasional Indonesia. Ia dimakamkan di Ungaran, kabupaten Semarang.
- Usman Janatin,
Lahir: 1943,
wafat: 1968,
peran: Mengebom MacDonald House saat konfrontasi Indonesia–Malaysia, penetapan menjadi pahlawan : 1968
Sersan Dua KKO (Anumerta) Usman Jannatin bin H. Muhammad Ali lahir di Banyumas, Jawa Tengah tanggal 18 Maret tahun 1943 dan meninggal di Singapura tanggal 17 Oktober 1968 pada umur 25 tahun.
Beliau adalah salah satu dari dua anggota KKO (Korps Komando; kini disebut Korps Marinir) Indonesia yang ditangkap di Singapura pada saat terjadinya Konfrontasi dengan Malaysia. Bersama dengan seorang anggota KKO lainnya bernama Harun Thohir, ia di hukum gantung oleh pemerintah Singapura pada Oktober 1968 dengan tuduhan meletakkan bom di wilayah pusat kota Singapura yang padat pada 10 Maret 1965.
- Harjo Djatikoesoemo
Lahir : 1917,
wafat : 1992,
Peran : Jenderal Angkatan Darat dan politisi, penetapan menjadi pahlawan : 2002
Jenderal TNI (Purn.) Goesti Pangeran Harjo Djatikoesoemo lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Juli 1917 dan meninggal di Jakarta, 4 Juli 1992 pada umur 75 tahun.
Dia adalah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang pertama (1948-1949) dan mantan Duta Besar RI untuk Singapura (1958-1960).
Djatikoesoemo merupakan putra bangsa yang berdarah keraton, terlahir sebagai putra ke-23 dari Susuhunan Pakubuwono X. Jenazahnya dimakamkan di kompleks Makam Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
- RA Kartini
Lahir: 1879,
wafat: 1904,
peran: Tokoh hak asasi perempuan Jawa, penetapan menjadi pahlawan : 1964
Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara, Hindia Belanda, 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, Hindia Belanda, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini. Dia adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
- Katamso Darmokusumo
Lahir: 1923,
Wafat: 1965,
Peran: Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September, penetapan menjadi pahlawan : 1965
Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) Katamso Darmokusumo lahir di Sragen, Jawa Tengah, 5 Februari 1923 dan meninggal di Yogyakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 42 tahun. Dia adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia, Ia merupakan mantan Komandan Korem 072/Pamungkas. Katamso termasuk tokoh yang terbunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta.
- Ki Sarmidi Mangunsarkoro
Lahir: 1904,
wafat: 1957,
Peran: Pengajar bersama dengan Budi Utomo dan Taman Siswa, menteri pemerintahan, penetapan menjadi pahlawan : 2011
Ki Mangunsarkoro atau Sarmidi Mangunsarkoro lahir 23 Mei 1904 dan meninggal 8 Juni 1957 pada umur 53 tahun. Dia adalah pejuang di bidang pendidikan nasional, ia dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1949 hingga tahun 1950.
Perjuangan Ki Sarmidi Mangunsarkoro dalam bidang pendidikan, di antaranya pada tahun 1930-1938 menjadi Anggota Pengurus Besar Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) dan penganjur gerakan Kepanduan Nasional yang bebas dari pengaruh kolonialisme Belanda. Selanjutnya pada tahun 1932-1940 ia menjabat sebagai Ketua Departemen Pendidikan dan Pengajaran Majelis Luhur Tamansiswa merangkap Pemimpin Umum Tamansiswa Jawa Barat. Pada tahun 1933 Ki Sarmidi Mangunsarkoro memegang Kepemimpinan Taman Dewasa Raya di Jakarta yang secara khusus membidangi bidang Pendidikan dan Pengajaran.
- Mangkunegara I
lahir: 1725,
wafat: 1795,
Peran: Melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda dan antek-anteknya di Jawa Tengah, penetapan menjadi pahlawan: 1988
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I (nama lahir Raden Mas Said, lahir di Kartasura, 7 April 1725 dan meninggal di Surakarta, 23 Desember 1795 pada umur 70 tahun. Dia adalah pendiri Praja Mangkunegaran, sebuah kadipaten agung di Jawa bagian tengah selatan, dan Pahlawan Nasional Indonesia. Ayahnya bernama Pangeran Arya Mangkunegara dari Kartasura dan ibunya bernama R.A. Wulan.
Julukan Pangeran Sambernyawa diberikan oleh Nicolaas Hartingh, perwakilan VOC, karena di dalam peperangan R.M. Said selalu membawa kematian bagi musuh-musuhnya.
- Muhammad Mangundiprojo
lahir: 1905,
wafat: 1988,
Peran : Pejuang kemerdekaan, pemimpin Pertempuran Surabaya, penetapan menjadi pahlawan : 2014
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Raden Muhammad Mangoendiprodjo (EYD: Muhammad Mangundiprojo lahir di Sragen Jawa Tengah 5 Januari 1905 dan meninggal di Bandar Lampung, 13 Desember 1988 pada umur 83 tahun. Dia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan perwira militer Indonesia yang ikut serta dalam Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 November 2014.
- Muwardi
lahir: 1907,
wafat: 1948,
Peran: Menangani keamanan saat Proklamasi Kemerdekaan, membangun sebuah rumah saat di Surakarta, penetapan menjadi pahlawan: 1964
Dr. Moewardi lahir di Pati, Jawa Tengah, 1907 dan meninggal Surakarta, Jawa Tengah, 13 Oktober 1948. Dia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Moewardi adalah seorang dokter lulusan STOVIA. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan Spesialisasi Telinga Hidung Tenggorokan (THT). Selain itu aa adalah ketua Barisan Pelopor tahun 1945 di Surakarta dan terlibat dalam peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945. Dalam acara tersebut, ia juga turut memberikan sambutan setelah Soewirjo, wakil wali kota Jakarta saat itu.
- Pakubuwono VI
lahir: 1807,
wafat: 1849,
Peran: Susuhunan Surakarta, memberontak melawan pasukan kolonial Belanda, penetapan menjadi pahlawan: 1964
Sri Susuhunan Pakubuwana VI atau Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwono VI lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 26 April 1807 dan meninggal di Ambon, 2 Juni 1849 pada umur 42 tahun. Dia adalah raja Kasunanan Surakarta yang memerintah tahun 1823 – 1830. Ia dijuluki pula dengan nama Sinuhun Bangun Tapa, karena kegemarannya melakukan tapa brata.
Sunan Pakubuwana VI telah ditetapkan pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional berdasarkan S.K. Presiden RI No. 294 Tahun 1964, tanggal 17 November 1964.
- Pakubuwono X
lahir: 1866,
wafat: 1939,
Peran: Susuhunan Surakarta, mendukung berbagai proyek untuk kepentingan Pribumi Indonesia, penetapan menjadi pahlawan: 2011
Sri Susuhunan Pakubuwana X lahir di Surakarta, 29 November 1866 dan meninggal di Surakarta, 22 Februari 1939 pada umur 72 tahun. Dia adalah raja Kasunanan Surakarta yang memerintah pada tahun 1893 – 1939.
Pakubuwana X meninggal dunia pada tanggal 22 Februari 1939. Ia disebut sebagai Sinuhun Wicaksana atau raja besar dan bijaksana. Pemerintahannya kemudian digantikan oleh putranya, GRM. Antasena (KGPH. Hangabehi), yang kemudian bergelar Pakubuwana XI. Pakubuwana X mendapat anugerah gelar Pahlawan Nasional dari pemerintah Indonesiapada tahun 2011 atas jasa-jasanya dalam mendukung perjuangan organisasi pergerakan nasional.
- Saharjo
lahir: 1909,
wafat: 1963,
Peran: Menteri Kehakiman, pelopor pengesahan pembaruan di negara tersebut, penetapan menjadi pahlawan: 1963
Dr. Sahardjo, SH lahir di Solo, Jawa Tengah, 26 Juni 1909 dan meninggal di Jakarta, 13 November 1963 pada umur 54 tahun. Dia adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaIndonesia pada Kabinet Kerja I (10 Juli 1959–18 Februari 1960), Kabinet Kerja II (18 Februari 1960–6 Maret 1962), Kabinet Kerja III(6 Maret 1962–13 November 1963).
Saharjo merupakan tokoh penting dalam bidang hukum di Indonesia. Hasil buah pemikirannya yang penting adalah Undang-undang Warga Negara Indonesia pada tahun 1947 dan Undang-undang Pemilihan Umum pada tahun 1953
Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
- Samanhudi
lahir: 1878,
wafat: 1956,
Peran: Pengusaha, mendirikan Sarekat Islam, penetapan menjadi pahlawan: 1961
Samanhudi atau sering disebut Kyai Haji Samanhudi lahir di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, 1868 dan meninggal di Klaten, Jawa Tengah, 28 Desember 1956. Dia adalah pendiri Sarekat Dagang Islam, sebuah organisasi massa di Indonesia yang awalnya merupakan wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta. Nama kecilnya ialah Sudarno Nadi.
Dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan perlakuan oleh penguasa Hindia Belanda antara pedagang pribumi yang mayoritas beragama Islamdengan pedagang Tionghoa pada tahun 1905. Oleh sebab itu Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai organisasi sendiri untuk membela kepentingan mereka. Pada tahun 1905, ia mendirikan Sarekat Dagang Islam untuk mewujudkan cita-citanya.
Ia dimakamkan di Banaran, Grogol, Sukoharjo.
- Siswondo Parman
lahir: 1918,
wafat: 1965,
Peran: Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September, penetapan menjadi pahlawan: 1965
- Siti Hartinah,
lahir: 1923,
wafat: 1996,
Peran: Istri presiden Suharto, aktif dalam karya sosial, mendirikan Taman Mini Indonesia Indah, penetapan menjadi pahlawan: 1996
- Slamet Riyadi,
lahir: 1927,
wafat: 1950,
Peran: Brigadir Jeneral Angkatan Darat, terbunuh ketika putting down pemberontakan di Sulawesi, penetapan menjadi pahlawan: 2007
- Jendral Sudirman,
lahir: 1916,
wafat: 1950,
Peran: Komandan Ketua Tentara Nasional Indonesia pada saat Revolusi Nasional, penetapan menjadi pahlawan: 1964
- Albertus Sugiyapranata,
lahir: 1896,
wafat: 1963,
Peran: Uskup Katolik Jawa dan nasionalis, penetapan menjadi pahlawan: 1963
- Suharso,
lahir: 1912,
wafat: 1971,
Peran: Pelopor pengobatan prostesis, penetapan menjadi pahlawan: 1973
- Sukarjo Wiryopranoto,
lahir: 1903,
wafat: 1962,
Peran: Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi, penetapan menjadi pahlawan: 1962
- Supeno,
lahir: 1916,
wafat: 1949,
Peran: Menteri pemerintahan, terbunuh ketika perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional, penetapan menjadi pahlawan: 1970
- Supomo,
lahir: 1903,
wafat: 1958,
Peran: Menteri Kehakiman Pertama, membantu penulisan Konstitusi, penetapan menjadi pahlawan: 1965
- Suprapto,
lahir: 1920,
wafat: 1965,
Peran : Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September, penetapan menjadi pahlawan: 1965
- Sutoyo Siswomiharjo,
lahir: 1922,
wafat: 1965,
Peran : Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September, penetapan menjadi pahlawan: 1965
- Tirto Adhi Suryo,
lahir: 1880,
wafat: 1918,
Peran: Jurnalis, diasingkan karena editorial anti-Belanda buatannya, penetapan menjadi pahlawan: 2006
- Urip Sumoharjo,
lahir: 1893,
wafat: 1948,
Peran : Pemimpin Angkatan Darat Indonesia, komandan kedua setelah Sudirman, penetapan menjadi pahlawan: 1964
- Yos Sudarso
lahir: 1925,
wafat: 1962,
Peran : Komodor Angkatan Laut, terbunuh saat konfrontasi dengan Belanda di Nugini Belanda, penetapan menjadi pahlawan : 1973
Itulah daftar tokoh Pahlawan Nasional yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah Indonesia.
- KH Ahmad Rifa'i
lahir: 1786,
wafat: 1870,
Peran: Pemikir dan penulis Islam yang dikenal karena pernyataan anti-Belandanya, penetapan menjadi pahlawan: 2004
Kiai Haji Ahmad Rifa'i lahir di Tempuran, Kendal, Jawa Tengah pada tahun 1786 dan meninggal di Manado, Sulawesi Utara pada tahun 1859. Ahmad Rifa'i merupakan pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah dan juga seorang ulama pendiri , penulis buku semangat perjuangan kemerdekaan.
Sejak kecil ia sudah dididik oleh ayahnya, KH Muhammad Marhum untuk mendalami agama. Sejak remaja ia sering melakukan dakwah ke berbagai tempat di sekitar Kendal. Pada tahun 1826, ia menunaikan ibadah hajikemudian memperdalam ilmu agama di Mekkah dan Madinah selama 8 tahun. Setelah itu ia juga menimba ilmu di Mesir.
Ia Dimakamkan di Pekuburan Jawa Tondanodi Kelurahan Kampung Jawa, di kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
- Nyi Ageng Serang
lahir : 1752,
wafat : 1828,
peran : Pemimpin gerilyawan Jawa yang memimpin penyerangan terhadap kolonial Belanda atas beberapa pendudukan, penetapan menjadi pahlawan: 1974
Nyi Ageng Serang bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi lahir di Purwodadi, Jawa Tengah tahun 1752 dan wafat di Yogyakart tahun 1828.
Beliau merupakan seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah anak Pangeran Natapraja yang menguasai wilayah terpencil dari kerajaan Mataram tepatnya di Serang yang sekarang wilayah perbatasan Grobogan-Sragen.
Nyi Ageng Serang adalah salah satu keturunan Sunan Kalijaga, ia juga mempunyai keturunan seorang Pahlawan nasional yaitu Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara. Ia dimakamkan di Kalibawang, Kulon Progo. Ia pahlawan nasional yang hampir terlupakan, mungkin karena namanya tak sepopuler R.A. Kartini atau Cut Nyak Dhien tetapi ia sangat berjasa bagi negeri ini.Warga Kulon Progo mengabadikan monumennya di tengah kota Wates berupa patungnya yang sedang menaiki kuda dengan gagah berani membawa tombak.
- Ahmad Yani
lahir : 1922,
wafat : 1965,
peran: Pemimpin Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September, penetapan menjadi pahlawan: 1965
Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani atau Achmad Yani lahir di Purworejo, Jawa Tengah tanggal 19 Juni 1922 dan meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 43 tahun. Beliau adalah komandan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, dan dibunuh oleh anggota Gerakan 30 September saat mencoba untuk menculik dia dari rumahnya.
- Alimin
Lahir : 1889,
wafat: 1964,
Peran: Pendukung kemerdekaan, politisi, dan tokoh Partai Komunis Indonesia, penetapan menjadi pahlawan tahun 1964
Alimin bin Prawirodirdjo lahir di Surakarta Jawa Tengah tahun 1889 dan meninggal di Jakarta tanggal 24 Juni 1964.
Beliau adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia serta tokoh komunis Indonesia. Berdasarkan SK Presiden No. 163 Tahun 1964 tertanggal 26 Juni 1964, Alimin tercatat sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Setelah tidak lagi aktif di PKI, Alimin menikah dengan Hajjah Mariah dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Tjipto dan Lilo, dan ia tinggal di Jakarta hingga wafatnya pada tahun 1964. Pada saat wafatnya Alimin, Soekarno, Presiden RI pertama menganugerahkan gelar pahlawan nasionalberdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 163 tanggal 26 Juni 1964 dan dimakamkan di TMP Kalibata.
- Cipto Mangunkusumo
lahir: 1886,
wafat: 1943,
Peran: Politisi Jawa, mentor Sukarno, penetapan menjadi pahlawan tahun 1964
Tjipto Mangoenkoesoemo (EYD: Cipto Mangunkusumo) lahir di Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah tahun 1886 dan meninggal di Jakarta, 8 Maret 1943.
Beliau adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai "Tiga Serangkai" yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia Belanda.
Ia adalah tokoh dalam Indische Partij, suatu organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat, bukan oleh Belanda. Pada tahun 1913 ia dan kedua rekannya diasingkan oleh pemerintah kolonial ke Belanda akibat tulisan dan aktivitas politiknya, dan baru kembali 1917.
- Gatot Subroto
Lahir: 1907,
Wafat: 1962,
Peran: Jenderal, deputi ketua staff Angkatan Darat, penetapan menjadi pahlawan: 1962
Jenderal TNI (Purn.) Gatot Soebroto lahir di Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah tanggal 10 Oktober 1907 dan meninggal di Jakarta, 11 Juni 1962 pada umur 54 tahun.
Beliau adalah tokoh perjuangan militer Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan juga pahlawan nasional Indonesia. Ia dimakamkan di Ungaran, kabupaten Semarang.
- Usman Janatin,
Lahir: 1943,
wafat: 1968,
peran: Mengebom MacDonald House saat konfrontasi Indonesia–Malaysia, penetapan menjadi pahlawan : 1968
Sersan Dua KKO (Anumerta) Usman Jannatin bin H. Muhammad Ali lahir di Banyumas, Jawa Tengah tanggal 18 Maret tahun 1943 dan meninggal di Singapura tanggal 17 Oktober 1968 pada umur 25 tahun.
Beliau adalah salah satu dari dua anggota KKO (Korps Komando; kini disebut Korps Marinir) Indonesia yang ditangkap di Singapura pada saat terjadinya Konfrontasi dengan Malaysia. Bersama dengan seorang anggota KKO lainnya bernama Harun Thohir, ia di hukum gantung oleh pemerintah Singapura pada Oktober 1968 dengan tuduhan meletakkan bom di wilayah pusat kota Singapura yang padat pada 10 Maret 1965.
- Harjo Djatikoesoemo
Lahir : 1917,
wafat : 1992,
Peran : Jenderal Angkatan Darat dan politisi, penetapan menjadi pahlawan : 2002
Jenderal TNI (Purn.) Goesti Pangeran Harjo Djatikoesoemo lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Juli 1917 dan meninggal di Jakarta, 4 Juli 1992 pada umur 75 tahun.
Dia adalah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang pertama (1948-1949) dan mantan Duta Besar RI untuk Singapura (1958-1960).
Djatikoesoemo merupakan putra bangsa yang berdarah keraton, terlahir sebagai putra ke-23 dari Susuhunan Pakubuwono X. Jenazahnya dimakamkan di kompleks Makam Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
- RA Kartini
Lahir: 1879,
wafat: 1904,
peran: Tokoh hak asasi perempuan Jawa, penetapan menjadi pahlawan : 1964
Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara, Hindia Belanda, 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, Hindia Belanda, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini. Dia adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
- Katamso Darmokusumo
Lahir: 1923,
Wafat: 1965,
Peran: Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September, penetapan menjadi pahlawan : 1965
Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) Katamso Darmokusumo lahir di Sragen, Jawa Tengah, 5 Februari 1923 dan meninggal di Yogyakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 42 tahun. Dia adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia, Ia merupakan mantan Komandan Korem 072/Pamungkas. Katamso termasuk tokoh yang terbunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta.
- Ki Sarmidi Mangunsarkoro
Lahir: 1904,
wafat: 1957,
Peran: Pengajar bersama dengan Budi Utomo dan Taman Siswa, menteri pemerintahan, penetapan menjadi pahlawan : 2011
Ki Mangunsarkoro atau Sarmidi Mangunsarkoro lahir 23 Mei 1904 dan meninggal 8 Juni 1957 pada umur 53 tahun. Dia adalah pejuang di bidang pendidikan nasional, ia dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1949 hingga tahun 1950.
Perjuangan Ki Sarmidi Mangunsarkoro dalam bidang pendidikan, di antaranya pada tahun 1930-1938 menjadi Anggota Pengurus Besar Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) dan penganjur gerakan Kepanduan Nasional yang bebas dari pengaruh kolonialisme Belanda. Selanjutnya pada tahun 1932-1940 ia menjabat sebagai Ketua Departemen Pendidikan dan Pengajaran Majelis Luhur Tamansiswa merangkap Pemimpin Umum Tamansiswa Jawa Barat. Pada tahun 1933 Ki Sarmidi Mangunsarkoro memegang Kepemimpinan Taman Dewasa Raya di Jakarta yang secara khusus membidangi bidang Pendidikan dan Pengajaran.
- Mangkunegara I
lahir: 1725,
wafat: 1795,
Peran: Melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda dan antek-anteknya di Jawa Tengah, penetapan menjadi pahlawan: 1988
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I (nama lahir Raden Mas Said, lahir di Kartasura, 7 April 1725 dan meninggal di Surakarta, 23 Desember 1795 pada umur 70 tahun. Dia adalah pendiri Praja Mangkunegaran, sebuah kadipaten agung di Jawa bagian tengah selatan, dan Pahlawan Nasional Indonesia. Ayahnya bernama Pangeran Arya Mangkunegara dari Kartasura dan ibunya bernama R.A. Wulan.
Julukan Pangeran Sambernyawa diberikan oleh Nicolaas Hartingh, perwakilan VOC, karena di dalam peperangan R.M. Said selalu membawa kematian bagi musuh-musuhnya.
- Muhammad Mangundiprojo
lahir: 1905,
wafat: 1988,
Peran : Pejuang kemerdekaan, pemimpin Pertempuran Surabaya, penetapan menjadi pahlawan : 2014
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Raden Muhammad Mangoendiprodjo (EYD: Muhammad Mangundiprojo lahir di Sragen Jawa Tengah 5 Januari 1905 dan meninggal di Bandar Lampung, 13 Desember 1988 pada umur 83 tahun. Dia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan perwira militer Indonesia yang ikut serta dalam Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 November 2014.
- Muwardi
lahir: 1907,
wafat: 1948,
Peran: Menangani keamanan saat Proklamasi Kemerdekaan, membangun sebuah rumah saat di Surakarta, penetapan menjadi pahlawan: 1964
Dr. Moewardi lahir di Pati, Jawa Tengah, 1907 dan meninggal Surakarta, Jawa Tengah, 13 Oktober 1948. Dia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Moewardi adalah seorang dokter lulusan STOVIA. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan Spesialisasi Telinga Hidung Tenggorokan (THT). Selain itu aa adalah ketua Barisan Pelopor tahun 1945 di Surakarta dan terlibat dalam peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945. Dalam acara tersebut, ia juga turut memberikan sambutan setelah Soewirjo, wakil wali kota Jakarta saat itu.
- Pakubuwono VI
lahir: 1807,
wafat: 1849,
Peran: Susuhunan Surakarta, memberontak melawan pasukan kolonial Belanda, penetapan menjadi pahlawan: 1964
Sri Susuhunan Pakubuwana VI atau Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwono VI lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 26 April 1807 dan meninggal di Ambon, 2 Juni 1849 pada umur 42 tahun. Dia adalah raja Kasunanan Surakarta yang memerintah tahun 1823 – 1830. Ia dijuluki pula dengan nama Sinuhun Bangun Tapa, karena kegemarannya melakukan tapa brata.
Sunan Pakubuwana VI telah ditetapkan pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional berdasarkan S.K. Presiden RI No. 294 Tahun 1964, tanggal 17 November 1964.
- Pakubuwono X
lahir: 1866,
wafat: 1939,
Peran: Susuhunan Surakarta, mendukung berbagai proyek untuk kepentingan Pribumi Indonesia, penetapan menjadi pahlawan: 2011
Sri Susuhunan Pakubuwana X lahir di Surakarta, 29 November 1866 dan meninggal di Surakarta, 22 Februari 1939 pada umur 72 tahun. Dia adalah raja Kasunanan Surakarta yang memerintah pada tahun 1893 – 1939.
Pakubuwana X meninggal dunia pada tanggal 22 Februari 1939. Ia disebut sebagai Sinuhun Wicaksana atau raja besar dan bijaksana. Pemerintahannya kemudian digantikan oleh putranya, GRM. Antasena (KGPH. Hangabehi), yang kemudian bergelar Pakubuwana XI. Pakubuwana X mendapat anugerah gelar Pahlawan Nasional dari pemerintah Indonesiapada tahun 2011 atas jasa-jasanya dalam mendukung perjuangan organisasi pergerakan nasional.
- Saharjo
lahir: 1909,
wafat: 1963,
Peran: Menteri Kehakiman, pelopor pengesahan pembaruan di negara tersebut, penetapan menjadi pahlawan: 1963
Dr. Sahardjo, SH lahir di Solo, Jawa Tengah, 26 Juni 1909 dan meninggal di Jakarta, 13 November 1963 pada umur 54 tahun. Dia adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaIndonesia pada Kabinet Kerja I (10 Juli 1959–18 Februari 1960), Kabinet Kerja II (18 Februari 1960–6 Maret 1962), Kabinet Kerja III(6 Maret 1962–13 November 1963).
Saharjo merupakan tokoh penting dalam bidang hukum di Indonesia. Hasil buah pemikirannya yang penting adalah Undang-undang Warga Negara Indonesia pada tahun 1947 dan Undang-undang Pemilihan Umum pada tahun 1953
Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
- Samanhudi
lahir: 1878,
wafat: 1956,
Peran: Pengusaha, mendirikan Sarekat Islam, penetapan menjadi pahlawan: 1961
Samanhudi atau sering disebut Kyai Haji Samanhudi lahir di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, 1868 dan meninggal di Klaten, Jawa Tengah, 28 Desember 1956. Dia adalah pendiri Sarekat Dagang Islam, sebuah organisasi massa di Indonesia yang awalnya merupakan wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta. Nama kecilnya ialah Sudarno Nadi.
Dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan perlakuan oleh penguasa Hindia Belanda antara pedagang pribumi yang mayoritas beragama Islamdengan pedagang Tionghoa pada tahun 1905. Oleh sebab itu Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai organisasi sendiri untuk membela kepentingan mereka. Pada tahun 1905, ia mendirikan Sarekat Dagang Islam untuk mewujudkan cita-citanya.
Ia dimakamkan di Banaran, Grogol, Sukoharjo.
- Siswondo Parman
lahir: 1918,
wafat: 1965,
Peran: Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September, penetapan menjadi pahlawan: 1965
- Siti Hartinah,
lahir: 1923,
wafat: 1996,
Peran: Istri presiden Suharto, aktif dalam karya sosial, mendirikan Taman Mini Indonesia Indah, penetapan menjadi pahlawan: 1996
- Slamet Riyadi,
lahir: 1927,
wafat: 1950,
Peran: Brigadir Jeneral Angkatan Darat, terbunuh ketika putting down pemberontakan di Sulawesi, penetapan menjadi pahlawan: 2007
- Jendral Sudirman,
lahir: 1916,
wafat: 1950,
Peran: Komandan Ketua Tentara Nasional Indonesia pada saat Revolusi Nasional, penetapan menjadi pahlawan: 1964
- Albertus Sugiyapranata,
lahir: 1896,
wafat: 1963,
Peran: Uskup Katolik Jawa dan nasionalis, penetapan menjadi pahlawan: 1963
- Suharso,
lahir: 1912,
wafat: 1971,
Peran: Pelopor pengobatan prostesis, penetapan menjadi pahlawan: 1973
- Sukarjo Wiryopranoto,
lahir: 1903,
wafat: 1962,
Peran: Tokoh kemerdekaan, diplomat, dan politisi, penetapan menjadi pahlawan: 1962
- Supeno,
lahir: 1916,
wafat: 1949,
Peran: Menteri pemerintahan, terbunuh ketika perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional, penetapan menjadi pahlawan: 1970
- Supomo,
lahir: 1903,
wafat: 1958,
Peran: Menteri Kehakiman Pertama, membantu penulisan Konstitusi, penetapan menjadi pahlawan: 1965
- Suprapto,
lahir: 1920,
wafat: 1965,
Peran : Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September, penetapan menjadi pahlawan: 1965
- Sutoyo Siswomiharjo,
lahir: 1922,
wafat: 1965,
Peran : Jenderal Angkatan Darat, terbunuh saat Gerakan 30 September, penetapan menjadi pahlawan: 1965
- Tirto Adhi Suryo,
lahir: 1880,
wafat: 1918,
Peran: Jurnalis, diasingkan karena editorial anti-Belanda buatannya, penetapan menjadi pahlawan: 2006
- Urip Sumoharjo,
lahir: 1893,
wafat: 1948,
Peran : Pemimpin Angkatan Darat Indonesia, komandan kedua setelah Sudirman, penetapan menjadi pahlawan: 1964
- Yos Sudarso
lahir: 1925,
wafat: 1962,
Peran : Komodor Angkatan Laut, terbunuh saat konfrontasi dengan Belanda di Nugini Belanda, penetapan menjadi pahlawan : 1973
Itulah daftar tokoh Pahlawan Nasional yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah Indonesia.