Emosi Keluarga Saat Pembunuhan Berantai Wanita Kulonprogo Direka Ulang

 KULON PROGO JATENG - Pembunuhan berantai yang merenggut nyawa dua wanita muda di Kulon Progo direkonstruksi hari ini. Keluarga korban, Takdir Sunariati (22) pun tak kuasa menahan emosi melihat tersangka dengan kejinya mengeksekusi korban di Dermaga Kulon Progo.




"Ingin bunuh ganti, mau injak-injak muka dia, geram lah, sudah tahu adik saya keadaan seperti itu kok dibunuh, semua keluarga nggak terima," kata salah seorang kakak korban, Sunardi, saat ditemui wartawan di sela-sela rekonstruksi di Dermaga Wisata Glagah, Temon, Kamis (3/6/2021).

Kegeraman yang dirasakan Sunardi kian memuncak saat melihat tersangka, NAF (22) berjalan di depannya dan hendak menuju mobil tahanan selepas mengikuti rekonstruksi. Bahkan Sunardi sempat meminta izin kepada salah satu polisi agar dibolehkan menemui tersangka. Niatnya satu, memberi bogem mentah sebagai pelajaran karena sudah menghabisi nyawa adiknya, namun permintaan itu tak dikabulkan.

Sunardi mengaku tak menyangka NAF tega membunuh adiknya. Selama ini ia mengenal NAF sebagai pribadi yang baik. NAF juga cukup dekat dengan keluarganya.


"(Tersangka) Sudah seperti keluarga, sering main ke rumah, jadi ya keluarga nggak nyangka seperti itu (membunuh Takdir). Wong sama adik saya itu kadang minta pulsa dibelikan, sewaktu-waktu main ke rumah itu biasa," sesalnya.

Keluarga Harap Tersangka Dihukum Mati

Sunardi pun berharap tersangka dihukum mati. Terlebih, menurutnya ada unsur pembunuhan berencana yang terlihat saat rekonstruksi pembunuhan keji itu digelar.


"Kalau lihat rekonstruksi ini memang terbukti berencana, dan itu harus dihukum seberat-beratnya. Kalau keluarga minta hukum mati, harus hukum mati," tegasnya.


Selain Sunardi, rekonstruksi ini turut disaksikan ibu dan kakak dari korban lain, Dessy Sri Diantary (22). Keduanya terlihat menonton jalannya reka adegan dari balik pagar dermaga.

Ibu Korban Terus Lantunkan Doa-Istigfar

Sesekali sang ibu, Boikem (53), terdengar mengucap lantunan doa dan istigfar. Berbeda dengan Sunardi, Boikem terlihat lebih tenang ketika akhirnya dapat melihat langsung tampang tersangka yang melintas di depannya ketika selesai rekonstruksi.


Diberitakan sebelumnya, polisi kembali menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berantai yang merenggut nyawa dua wanita muda di Kulon Progo. Kali ini reka adegan berfokus saat tersangka NAF (22) menghabisi nyawa korban keduanya, yaitu Takdir Sunariati (21)

Rekonstruksi digelar di empat lokasi, yakni di sekitar rumah paman tersangka di Ngruno, Karangsari, Pengasih; Kawasan Pelabuhan Tanjung Adikarta, Karangwuni, Wates; Dermaga Wisata Glagah, Temon dan Tempat penitipan sepeda motor di Stasiun Wates.

Bahwa kejadian yang ada pada saat itu, dan hasil dari pemeriksaan keterangan tersangka, saksi dan barang bukti yang dikumpulkan penyidik adalah sinkron atau sama dengan adegan yang dilaksanakan hari ini yaitu sejumlah 36 adegan," kata Kasat Reskrim Polres Kulon Progo, AKP Munarso di sela-sela rekonstruksi, Kamis (3/6/).

Untuk diketahui NAF yang merupakan pemuda asal Tawangsari, Pengasih telah menghabisi dua nyawa wanita muda di Kulon Progo. Korban pertama Dessy Sri Diantary (22) warga Gadingan, Wates, Kulon Progo dihabisi di Wisma Sermo Karangsari, Pengasih, Kulon Progo, pada Selasa (23/3/2021). Sementara kroban kedua Takdir Sunariati, warga Sendangsari, Pengasih dibunuh, di dalam kantor Dermaga Wisata Pantai Glagah, Jumat (2/4/2021) malam

Pelaku membunuh karena ingin menguasai harta korban. Setelah menghabisi nyawa korbannya, NAF membawa motor korban pertama yaitu Dessy Sri Diantary, untuk selanjutnya dijual di wilayah Magelang, Jawa Tengah, yang belakangan berhasil ditemukan. Sementara motor milik korban Takdir Sunariati, disembunyikan di parkiran Stasiun Wates dan sudah berhasil diamankan petugas.



Sumber: detik.com

Belum ada Komentar untuk "Emosi Keluarga Saat Pembunuhan Berantai Wanita Kulonprogo Direka Ulang "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel