Tebing Setinggi 30 Meter Longsor Di Tulungagung, Tutup Akses Jalan
Sabtu, 28 Desember 2019
Tambah Komentar
TULUNGAGUNG JATIM - Hujan deras selama lebih tiga jam mengakibatkan tanah longsor di tujuh titik Kecamatan Sendang, Tulungagung. Timbunan tanah menutup total akses jalan serta menimpa rumah warga.
Kasi Logistik dan Kebencanaan BPBD Tulungagung, Nursono, mengatakan tujuh titik longsor tersebut tersebar di Desa Tugu, Geger dan Desa Kedoyo. Dari jumlah tersebut tiga titik longsor menimpa rumah penduduk sedangkan empat titik menutup akses jalan.
"Laporan terakhir yang masuk ke BPBD ada tujuh titik itu tadi. Saat ini warga bergotong royong untuk membersihkan longsor. Selain itu Pemkab Tulungagung juga mengirimkan alat berat untuk membersihkan material longsor," kata Nursono saat dikonfirmasi, Sabtu (28/12/2019).
Salah satu titik longsor paling parah terjadi di ruas jalan kampung Desa Geger. Tebing sawah setinggi 30 meter ambrol dan menutup akses jalan. Akibatnya akses warga di lokasi tersebut terganggu.
"Jalan ini menghubungkan dari Sukorejo ke Baraan sampai Tumpakpring. Ini jalan utama di desa ini," kata salah seorang warga, Imam Mukti.
Menurutnya kejadian longsor tersebut dipicu oleh hujan deras selama lebih dari tiga jam pada Jumat petang. Akibatnya kondisi tebing sawah menjadi labil dan akhirnya longsor tadi malam.
Awalnya, warga berusaha menyingkirkan material longsor dengan alat seadanya, namun karena timbunan material tanah mencapai panjang 50 meter, akhirnya warga memilih menunggu kiriman alat berat dari pemerintah.
"Ini yang paling terdampak adalah pengiriman susu sapi ke koperasi, karena jalannya tidak bisa dilalui. Atau memutar 5 KM," imbuh Imam.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Tugu, Parlan. Di Desanya terdapat satu titik longsor yang menutup akses jalan antar desa.
"Lumayan panjang longsornya, di atas 10 meter. Tapi sejak tadi pagi warga sudah gotong royong, sehingga akses warga sudah bisa dibuka siang ini," ujarnya.
Kasi Logistik dan Kebencanaan BPBD Tulungagung, Nursono, mengatakan tujuh titik longsor tersebut tersebar di Desa Tugu, Geger dan Desa Kedoyo. Dari jumlah tersebut tiga titik longsor menimpa rumah penduduk sedangkan empat titik menutup akses jalan.
"Laporan terakhir yang masuk ke BPBD ada tujuh titik itu tadi. Saat ini warga bergotong royong untuk membersihkan longsor. Selain itu Pemkab Tulungagung juga mengirimkan alat berat untuk membersihkan material longsor," kata Nursono saat dikonfirmasi, Sabtu (28/12/2019).
Salah satu titik longsor paling parah terjadi di ruas jalan kampung Desa Geger. Tebing sawah setinggi 30 meter ambrol dan menutup akses jalan. Akibatnya akses warga di lokasi tersebut terganggu.
"Jalan ini menghubungkan dari Sukorejo ke Baraan sampai Tumpakpring. Ini jalan utama di desa ini," kata salah seorang warga, Imam Mukti.
Menurutnya kejadian longsor tersebut dipicu oleh hujan deras selama lebih dari tiga jam pada Jumat petang. Akibatnya kondisi tebing sawah menjadi labil dan akhirnya longsor tadi malam.
Awalnya, warga berusaha menyingkirkan material longsor dengan alat seadanya, namun karena timbunan material tanah mencapai panjang 50 meter, akhirnya warga memilih menunggu kiriman alat berat dari pemerintah.
"Ini yang paling terdampak adalah pengiriman susu sapi ke koperasi, karena jalannya tidak bisa dilalui. Atau memutar 5 KM," imbuh Imam.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Tugu, Parlan. Di Desanya terdapat satu titik longsor yang menutup akses jalan antar desa.
"Lumayan panjang longsornya, di atas 10 meter. Tapi sejak tadi pagi warga sudah gotong royong, sehingga akses warga sudah bisa dibuka siang ini," ujarnya.
Belum ada Komentar untuk "Tebing Setinggi 30 Meter Longsor Di Tulungagung, Tutup Akses Jalan"
Posting Komentar