Akibat Banjir Bandang, Jembatan di Bojonegoro Ambruk
Kamis, 26 Desember 2019
Tambah Komentar
BOJONEGORO JATIM - Sebuah jembatan penghubung antardusun di Bojonegoro ambruk diterjang air sungai yang meluap. Bahkan luapan sungai menyebabkan banjir bandang di dusun-dusun tersebut.
Tiga dusun yang terdampak yakni Dusun Mundu, Tamberan dan Gondang yang berada di Desa Nglampin, Kecamatan Ngambon, Bojonegoro. Akibat jembatan tersebut ambruk, aktivitas warga terganggu. Sebab jembatan itu merupakan satu-satunya jalur yang bisa dilewati kendaraan roda empat atau roda dua.
Saat kejadian tidak ada warga yang melintas. Kepala Desa Nglampin, Agus Roni Jaya menuturkan, ambruknya jembatan terjadi pada Rabu (25/12) sore. Menurutnya, hujan deras mengakibatkan anak Sungai Gunung Kendil di desanya meluap.
"Banjir kemarin sangat besar sekali dan arusnya sangat deras sehingga pondasi jembatan tergerus air hingga akhirnya ambruk," kata Agus, Kamis (26/12/2019).
Agus membenarkan, putusnya jembatan mengakibatkan warga di tiga dusun terganggu. Di Dusun Mundu ada 162 KK, Dusun Gondang terdapat 87 KK dan Dusun Tambaren 123 KK.
Selain akses utama bagi warga Desa Nglampin, jembatan itu juga digunakan warga Desa Bobol Kecamatan Sekar untuk beraktivitas. Baik yang pergi bekerja atau sekadar mengantarkan anak-anaknya sekolah.
Pemerintah Desa Nglampin berharap jembatan yang ambruk segera mendapat tanggapan. Baik dilakukan perbaikan langsung atau pun dengan pembuatan jembatan darurat terlebih dahulu.
"Kami berharap agar segera dibangun kembali. Dan untuk sementara dapat segera dibuat jembatan darurat," imbuhnya.
Pihak Pemkab Bojonegoro langsung mendatangi lokasi untuk melakukan analisa terkait dampak dan langkah yang akan segera diambil, agar aktivitas warga segera kembali normal.
"Sesuai arahan dari Bupati, akan segera diambil langkah penanganan darurat. Karena ini merupakan akses utama bagi warga di Nglampin," ucap Sekda Nurul Azizah saat meninjau jembatan yang ambruk.
Tiga dusun yang terdampak yakni Dusun Mundu, Tamberan dan Gondang yang berada di Desa Nglampin, Kecamatan Ngambon, Bojonegoro. Akibat jembatan tersebut ambruk, aktivitas warga terganggu. Sebab jembatan itu merupakan satu-satunya jalur yang bisa dilewati kendaraan roda empat atau roda dua.
Saat kejadian tidak ada warga yang melintas. Kepala Desa Nglampin, Agus Roni Jaya menuturkan, ambruknya jembatan terjadi pada Rabu (25/12) sore. Menurutnya, hujan deras mengakibatkan anak Sungai Gunung Kendil di desanya meluap.
"Banjir kemarin sangat besar sekali dan arusnya sangat deras sehingga pondasi jembatan tergerus air hingga akhirnya ambruk," kata Agus, Kamis (26/12/2019).
Agus membenarkan, putusnya jembatan mengakibatkan warga di tiga dusun terganggu. Di Dusun Mundu ada 162 KK, Dusun Gondang terdapat 87 KK dan Dusun Tambaren 123 KK.
Selain akses utama bagi warga Desa Nglampin, jembatan itu juga digunakan warga Desa Bobol Kecamatan Sekar untuk beraktivitas. Baik yang pergi bekerja atau sekadar mengantarkan anak-anaknya sekolah.
Pemerintah Desa Nglampin berharap jembatan yang ambruk segera mendapat tanggapan. Baik dilakukan perbaikan langsung atau pun dengan pembuatan jembatan darurat terlebih dahulu.
"Kami berharap agar segera dibangun kembali. Dan untuk sementara dapat segera dibuat jembatan darurat," imbuhnya.
Pihak Pemkab Bojonegoro langsung mendatangi lokasi untuk melakukan analisa terkait dampak dan langkah yang akan segera diambil, agar aktivitas warga segera kembali normal.
"Sesuai arahan dari Bupati, akan segera diambil langkah penanganan darurat. Karena ini merupakan akses utama bagi warga di Nglampin," ucap Sekda Nurul Azizah saat meninjau jembatan yang ambruk.
Belum ada Komentar untuk "Akibat Banjir Bandang, Jembatan di Bojonegoro Ambruk"
Posting Komentar