8 Pondok Pesantren Terbesar Di Jepara Jawa Tengah

Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya adalah Jepara.

Pendidikan agama atau Pondok Pesantren di Jepara cukup banyak. Dari hasil penelusuran tim kami kuwaluhan.com, di kabupaten Jepara terdapat Pondok Pesantren Salaf dan Modern Terbaik Dan Terkenal yang banyak diminati masyarakat untuk mendalami ilmu agama. Berikut ini adalah daftar Ponpes tersebut :

1. PONDOK PESANTREN ROUDLOTUL MUBTADIIN BALEKAMBANG

Lokasi : Balekambang Nalumsari, Kasong Penar, Gemiring Lor, Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59466

Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Belakambang didirikan oleh Hadlratus Syeh KH. Hasbullah tahun 1884. Pesantren yang dikenal dengan nama Pesantren Balekambang merupakan pesantren tertua di wilayah Jepara. Penerus beliau adalah KH. Abdullah Hadziq yang meninggal pada tahun 1985. Hingga sekarang pesantren Balekambang diasuh oleh KH. Ma’mun Abdullah,putera KH. Abdullah Hadziq.

Di bawah asuhan KH. Ma’mun, Pesantren Balekambang mengalami perkembangan pesat dengan mulai mengadopsi sistem pendidikan modern. Pesantren Balekambang mulai membuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun 2003, yaitu Jurusan Elektronika. Mulai tahun 2007 SMK Balekambang diperbesar dengan membuka dua jurusan lagi, yaitu Mekanik dan Tata Busana. Selain itu Pesantren Balekambang juga membuka Madrasah Tsanawiyah yang dilengkapi dengan fasilitas boarding dan pendidikan ketrampilan. Pada tahun 2010 membuka SMK jurusan Teknik komputer dan jaringan serta membuka Madrasah Aliyah.dan pada tahun 2013 SMK membuka jurusan Animasi dan Tata Boga.

2. PONDOK PESANTREN DARUSSALAM SARIPAN JEPARA

Lokasi : Jl. Wahid Hasyim, Rw. III, Saripan, Kec. Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59413

Ponpes Darussalam Berdiri sejak tahun 1908 M, Pondok Pesantren Darussalam adalah sebuah majelis dzikir dan thoriqoh yang didirikan oleh beliau KH. Abdul Qodir bin KH. Muhammad Ali. Berada dikawasan strategis tepatnya di jalan KH. Wahid Hasyim No. 120 Saripan Jepara. Pada waktu itu majelis ini belum diberi nama, hanya masyarakat sering menyebutnya dengan "pondok mbah Abdul Qodir". Pada awalnya santri beliau masih sedikit, sekitar sepuluh orang, lambat laun santri mulai bertambah semakin banyak.

Sepeninggal beliau  KH. Abdul Qodir pada tahun 1954 M, pondok pesantren diamanatkan kepada putra beliau yang bernama KH. Aqib Tanbih. Kemudian pada tahun 1973 mbah aqib (sapaan akrab beliau), memproklamirkan nama Pondok pesantrennya dengan nama "Darussalam Abdul Qodir" yang dengan berjalannya waktu terkenal dengan sebutan "Darussalam" saja.

Pada tahun ini juga beliau mengesahkan logo pondok pesantren Darussalam yang dibuat oleh santri beliau yaitu Kyai Abdul Mujib (Pekalongan, Batealit, Jepara) dan Kyai Badhiddin (Pujut, Tersono, Batang).

Dibawah asuhan beliau KH. Aqib Tanbih, sistem pembelajaran yang digunakan adalah metode salaf, yang mengkaji dari kitab-kitab kuning, pendidikan moral, kanuragan dan spritual serta diwajibkannya Sholat lima waktu berjamaah pada Santrinya.

Pada tahun 1974, Santri sekitar 70 dan terus bertambah sehingga tempat untuk santri-santri pun harus ditambah, sehingga pada tahun 1980 M mbah Aqib mulai merintis pembangunan pondok timur dan ruang perpustakaan yang rampung pada tahun 1983 M.

Dan setelah mengasuh selama 34 Tahun, Mbah Aqib meninggalkan santri-santrinya, tepatnya pada selasa pon tanggal 8 Rajab 1409 H / 14 Februari 1989 M, sehingga kepengasuhan pesantren Harus digantikan Putra Beliau Yaitu KH. Abu Nawas sebagaimana yang telah diwasiatkan mbah Aqib sebelum kewafatannya.

Dibawah asuhan beliau KH. Abu Nawas Aqib, pesantren semakin berkembang pesat dalam kwantitas maupun kualitasnya, untuk menambahkan kualitas yang kala itu santri mencapai 700 santri, sistem pendidikan yang diterapkan adalah pendidikan intelektual yang lebih mengacu pada kecerdasan, ketangkasan serta kedisiplinan untuk membentuk karakter yang berimtek dan beriptek serta berguna bagi nusa bangsa dan masyarakat, yaitu dengan menambahkan jadwal pembelajaran dari pagi hingga tengah malam serta kewajiban Sholat berjamaah dan berbahasa arab dalam percakapan setiap harinya.

Estafet kepengasuhan pondok pesantren harus mengalami pergantian kembali yaitu Putra ke 4 dari KH Aqib Tanbih dengan Ibu Hj. Masrianah, beliau Kyai Saifur Rijal Aqib. Evaluasi dan penataan pondok pesantren semakin ditingkatkan kembali dengan melestarikan program-program pendidikan yang sudah ada dan menambah program-program unggulan yang dibutuhkan santri di era digitalisasi serta menumbuhkan rasa cinta tanah air sebagai bekal menjadi pemimpin masyarakat yang religius dan nasionalis.

3. PONDOK PESANTREN SALAF MODERN NURUL HUDA MANTINGAN

Lokasi : Jl. Raya Bugel - Jepara, Mantingan, Kec. Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59421

Pondok Pesantren Nurul Huda didirikan atas dasar ajaran Islam Ahlusunnah wal Jama’ah, Pancasila dan UUD 1945.

Secara umum tujuan Pondok Pesantren ini dapat dirinci sebagai berikut :

1.      Membekali para santri dengan tauhid yang benar dan kuat.
2.      Membekali keilmuan (keislaman) dan sekaligus mampu mentansfer dan mengamalkannya.
3.      Menanamkan pengetahuan dan keterampilan dalam hal berhubungan dengan masalah-masalah kemandirian guna memperoleh dan menciptakan lapangan kerja.

Dengan demikian diharapkan para santri memiliki nilai tambah yaitu menjadi insan Ulul Albab yang berakhlaq mulia, berbuat adil dan bijaksana, toleran, serasi dan terhindar dari sifat ekstrim dalam mengabdikan diri kepada agama, masyarakat, nusa dan bangsa.

Sedangkan tujuan khusus adalah agar para santri mampu berbahasa Arab dengan baik dan benar sebagai alat untuk mengkaji ilmu agama Islam, mapu membaca dan memahami al-Qur’an dan Sunnah, juga kitab-kitab kuning, dan menerapkan akhlaqul karimah dalam kehidupan kesehariannya serta terampil dalam urusan-urusan yang ada hubungannya dengan duniawi dan ukhrowi.

Dengan demikian pesantren diharapkan mampu melahirkan orang-orang yang berkualitas.

4. PONDOK PESANTREN DARUTTAUHID AL 'ALAWIYAH

Lokasi :  Jl. Pasar Rahayu No.66A, Rw. 09, Potroyudan, Kec. Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59412

Pesantren Daruttauhid Al Alawiyyah Jepara berdiri sejak tahun 1982 yang didirikan oleh Romo KH. Ahmad Jauhar yang dikenal sebagai sang pendidik (murobbi) yang wara’, sederhana, ikhlas, dan kepiawaiannya dalam semua disiplin ilmu terlihat dari bagaimana beliau berucap dan beramal setiap harinya. Berdirinya Pesantren Daruttauhid Al Alawiyah  ini sebagai tanggung jawab sosial dan kepedulian beliau Romo KH. Ahmad Jauhar terhadap pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia terlebih para pemuda.

Pada tahun 2013, dengan mempertimbangkan keadaan dan menjawab tuntutan zaman, Madrasah formal Aliyah pun dirintis, dan dua tahun kemudian masanya tepat pada tahun 2015, Madrasah Tsanawiyah Daruttauhid pun berdiri. Motto MTs-MA Terpadu Daruttauhid adalah Sehat, Santun, dan Berprestasai yang artinya seluruh siswa lulusan Yayasan Daruttauhid Jepara nantinya tidak hanya lulus dengan nilai yang baik tapi juga sehat fisik jasmani dan rohani, berakhlak baik dan berkarakter kuat, serta Cerdas nan inovatif.

5. PONDOK PESANTREN DARUL FALAH AMTSILATI

Lokasi : Jl. Kenanga II, RT.03 / RW.12, Dk. Sidorejo, Bangsri, Krsak, Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59453

Secara geografis, pondok pesantren Darul Falah terletak di sebelah timur kota Jepara. Tepatnya di Dusun Siturejo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Secara resmi, pondok pesantren Darul Falah berdiri pada tanggal 1 Mei tahun 2002 oleh KH. Taufiqul Hakim selaku penemu metode Amtsilati; cara cepat membaca kitab kuning dengan mayoritas santri dari berbagai penjuru Nusantara, seperti Bali, Jawa, Madura, Sumatera, dan Kalimantan.

Program belajar Amtsilati menjadi program unggulan pondok ini. Karena dengan metode ini santri dapat cepat mampu membaca kitab kuning dalam kurun waktu yang singkat. Sebab metode inilah dari berbagai penjuru Nusantara datang untuk menimba ilmu di sini.

Karena kemudahannya, metode Amtsilati sudah banyak digunakan oleh lembaga-lembaga di luar pondok pesantren Darul Falah. Diperkirakan sudah ratusan lembaga yang menggunakan metode Amtsilati untuk memudahkan para santrinya dalam memahami kitab kuning.

Setiap tahun, pondok pesantren Darul Falah Amtsilati selau melakukan transformasi dengan begitu cepat. Dari bangunan kecil yang hanya mampu menampung beberapa orang santri saja hingga bangunan-bangunan bertingkat seperti sekarang. Selain melakukan perubahan dan peningkatan dalam memenuhi kebutuhan para santri, pondok pesantren Darul Falah juga selalu berusaha untuk mengembangkan program-program pendidikan yang diterapkan untuk para santri.

Ada beberapa lembaga yang telah disediakan oleh yayasan pendidikan Islam Amtsilati mulai dari MI Tahfidzul Qur’an Amtsilati, Madrasah Tsanawiyah Amtsilati, dan Madrasah Aliyah Amtsilati. Sedangkan jenjang-jenjang pendidikan yang ditempuh santri pondok pesantren Darul Falah adalah Amtsilati, fan Tasawwuf, fan Bahasa Arab dan Inggris, fan Thaharah, fan Ubudiyah, fan Muamalah, fan Munakahat, fan Jinayat, fan Tafsir, dan fan Dakwah.

Masing-masing jenjang tersebut ditempuh dalam standar waktu enam bulan. Tetapi, pesantren Darul Falah menggunakan metode kompetisi dan kompetensi sehingga fan ilmu yang telah disebutkan tadi bisa ditempuh dengan lebih cepat sesuai dengan kemampuan dan kegigihan santri dalam belajar.

Selain dalam bidang keilmuan, pondok pesantren Darul Falah juga memiliki program ekstrakurikuler yang bisa menjadi sarana penyaluran bakat dan kreativitas pada diri santri, seperti Marching Band Gema Syiar Amtsilati, sekolah sepak bola Amtsilati, teater, paduan suara, pramuka, pencak silat, dan masih banyak lagi.

6. PONDOK PESANTREN AL-MUTTAQIN JEPARA

Lokasi : Rw. III, Sowan Kidul, Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59463

Pondok Pesantren Islam Al Muttaqin adalah lembaga pendidikan Islam swasta (non-pemerintah) yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan dan Asuhan Anak Yatim Ihyaus Sunnah. Dirintis sejak 1977, didirikan Pondok Pesantren pada tahun 1987 oleh Ust. Sartono Munadi dan rekan-rekannya, dengan sistem kurikulum yang terpadu, pendidikan berasrama serta pengajaran tata bahasa Arab Nahwu dan Sharaf serta pengajaran bahasa Arab intensif.

Pondok Pesantren Islam Al Muttaqin terletak di Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Meskipun berlokasi di pedesaan dan berjarak 30 km dari pusat kabupaten, Pondok Pesantren Islam Al Muttaqin memiliki cukup banyak santri yang berpotensi tinggi. Saat ini (2019) jumlah santri mencapai 883, yang terdiri dari 448 santri putra dan 435 santri putri dengan 121 ustadz dan ustadzah. Santri di pesantren tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Solo, Bandung, Semarang, dan ada beberapa yang berasal dari luar jawa seperti Aceh, Palembang, Riau, Sulawesi, NTB dan Kalimantan.

Di Pondok Pesantren Al Muttaqin, pengelolaan pendidikan dan pengajaran serta kegiatan santri sehari-hari dilaksanakan oleh para guru/ustadz dengan latar belakang pendidikan dari berbagai pesantren dan perguruan tinggi, yang sebagian besar tinggal di asrama dan secara penuh mengawasi serta membimbing santri dalam proses kegiatan belajar mengajar dan kepengasuhan santri.

Seiring berjalannya waktu, Pondok Pesantren Islam Al Muttaqin dengan keikhlasan dan idealisme para pendirinya, lembaga ini terus berkembang, hingga saat ini Yayasan Ihyaus sunnah telah membuka Pesantren Tinggi Bahasa Arab. Dengan usaha selalu meningkatkan mutu pendidikan, pembangunan fisik, pengembangan dana dan mempersiapkan para kader untuk kemajuan jangka panjang lembaga pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.

7. PONDOK PESANTREN ZHILALUL QUR'AN JEPARA

Lokasi : Raguklampitan 17/04 Batealit Jepara Jawa Tengah, Gendolo, Raguklampitan, Kec. Batealit, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59461

Pesantren Tahfidz Putra-Putri" Zhilalul Quran" hadir sebagai bentuk kepedulian akan masih minimnya lembaga pendidikan yang berkonsentrasi pada program tahfidz Al-Quran dan pendalaman keilmuannya, pesantren ini terletak di daerah pedesaan serta memungkinkan untuk para santri lebih berkonsentrasi dalam program tahfidz Al-Quran.

Program kegiatan Pesantren tahfidz  " zhilalul Quran" berkonsentrasi pada tahfidz Al-Quran  serta proses penanaman nilai-nilai Al-Quran dengan pembiasaan pada aktivitas sehari-hari.

Pembinaan Tahfidz dan Tanfidz Al-Qur'an, marawis atau hadrah, Kajian kitab kuning, pidato, pramuka, komputer, bahasa asing, kaligrafi, silat, basket, voli, sepakbola, marching band, pengembangan jurnalistik dan publisistik, pengembangan Exacta (Lab Skill), Ketrampilan hidup/usaha.

8. PONDOK PESANTREN MATHOLIUL HUDA

Lokasi : Jl.Kauman Kiyai Mawardi RT/RW:6, RW.2, Rw. II, Bugel, Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59463

Pesantren ini terdapat di desa Bugel yang didirikan oleh KH. Abdurrahman, akan tetapi belum sempat mengembangkannya beliau wafat ketika sedang menjalankan ibadah haji di tanah suci Makkah. Akhirnya rintisan ini dilanjutkan putra (menantu) beliau asal Demak yakni KH. Ismail (wafat tahun 1936) dan kemudian berdirilah sebuah pesantren pertama dengan nama “Safinatun Naja”.

Pergantian nama “Matholi’ul Huda” diberikan setelah putra beliau, K. Mawardi pulang mengaji dari seorang guru ngaji KH. Mahfudh – Ponpes. Polgarut Kajen Pati. Bersama kiai-kiai lainnya beliau mengembangkan pesantren dengan dibuatnya sistem klasikal. Para kiai yang membantu beliau antara lain K. Ma’shum, K. Ilyas, KH. Sulaiman, dan K. Hambali.

Pada tahun 1943, tepatnya tanggal 10 Oktober 1943 M/10 Syawwal 1362 H, bersama ulama setempat dan masyarakat, beliau mendirikan madrasah (setingkat dengan ibtidaiyyah sekarang). Pada umumnya lahirnya Madrasah Tsanawiyah swasta di Kabupaten Jepara ini adalah metaforfosa (pergantian bentuk) dari sekolah–sekolah/tempat pendidikan yang bersifat kejuruan misalnya PGA, Muallimin/Muallimat yang masing-masing lama belajar 6 tahun.

Itulah daftar Pondok Pesantren terbaik di Jepara Jawa Tengah.

Belum ada Komentar untuk "8 Pondok Pesantren Terbesar Di Jepara Jawa Tengah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel