6 Pondok Pesantren Terbaik Di Brebes Jawa Tengah

Brebes adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Luas wilayahnya 1.902,37 km², jumlah penduduknya sekitar 1.896.243 jiwa (2017). Ibu kotanya ada di Kecamatan Brebes. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah, dan paling luas di Jawa Tengah ke-2 setelah Kabupaten Cilacap.

Pendidikan Agama di Brebes juga cukup banyak, hal ini terbukti dengan adanya Pondok Pesantren yang berdiri di Brebes. Dari hasil penelusuran tim kami kuwaluhan.com, di Brebes terdapat beberapa Pondok Pesantren Salaf maupun Modern Terbesar dan Terkenal yang banyak diminati masyarakat untuk mendalami ilmu agama. Berikut daftar Pondok Pesantren tersebut :

1. PONDOK PESANTREN AL-FALAH - JATIROKEH

Lokasi : JL. Pagerayu Jatirokeh, Songgom, Jati Rokeh Wetan, Jatirokeh, Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah 52266

Pondok Pesantren Modern Al-Falah Songgom Brebes  merupakan lembaga pendidikan yang berada di daaerah Jatirokeh Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes  pimpinan KH.Muhammad  Nasrudin, SH. Lembaga  ini didirikan dengan niat ” mencetak generasi bangsa yang islami,berakhlakul karimah, beramal ilmiyah, berilmu amaliah ” yang siap terjun membela agama, bangsa dan negara baik melalui medan dakwah, pendidikan, sosial, seni budaya dan sektor kehidupan lain.

Untuk menjawab tantangan yang cukup berat tersebut, maka Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Modern Al-Falah Songgom Brebes membangun sebuah Yayasan yang mulanya adalah Yayasan Tarbkiyah Islamiyah Al-Falah yang kemudian pada Tahun 2006 mendirikan kembali sebuah yang bernama Yayasan Pondok Pesantren Modern Al-Falah, Oleh karena Peraturan Pemerintah tentang Yayasan , maka pada Tahun 2010 Yayasan Tarbiyah Islamiyah Al-Falah dan Yayasan Pondok Pesantren Modern Al-Falah memakai satu nama, yaitu Yayasan Pondok Pesantren Modern Al-Falah.

Yayasan Pondok Pesantren Modern Al-Falah sebuah Yayasan Pendidikan yang berada di Wilayah Kabupaten Brebes, tepatnya di Jalan Taman Makam Pahlawan No.01 Jatirokeh, Songgom, Brebes. Yayasan Pondok Pesantren Modern Al-Falah terdiri dari beberapa lembaga pendidikan diantaranya adalah SMK Al-Falah, MA Al-Falah, SMA Empat Lima, MTs Al-Falah dan Pondok Pesantren Modern Al-Falah.

KH. Nasrudin, SH adalah sebagai pendiri Yayasan Pondok Pesantren Modern Al-Falah selaku Pengasuh Pondok Pesantren Modern Al-Falah, beliau adalah putra seorang Ulama ternama yaitu KH.Tarsyudi bin Tarlan. Sejalan dengan perkembangannya, YPPM Al-Falah kini berkembang pesat, saat telah dibuka satu Lembaga Pendidikan lagi yaitu Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nusa Indonesia, yang terdiri dari beberapa Fakultas/Jurusan yaitu F.IPS, F.Matematika, dan Fak. Bahasa Inggris.

Yayasan Pondok Pesantren Modern (YPPM) Al-Falah memiliki beberapa lembaga pendidikan diantaranya :

1. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Al-Falah
SMK Al-Falah terdiri dari beberapa program kejuruan yang lulusannya telah banyak terserap di dunia kerja dan perusahaan-perusahaan ternama di indonesia maupun di mancanegara. Adapaun Program KEjuruan SMK Al-Falah anatara lain :

     a. Program Akuntansi
     b. Program Teknik Komputer dan Jaringan
     c. Program Teknik Otomotif dan Sepeda Motor

2. Sekolah Menengah Atas (SMA) Empat Lima
3. Madrasah Aliyah (MA) Al-Falah
4. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Falah

     Dengan Program :

     a. Program Kelas Excellent
     b. Program Kelas Reguller
5. (STKIP) Nusa Indonesia
6. Pondok Pesantren Modern Al-Falah Songgom Brebes

2. PONDOK PESANTREN ASSALAFIYAH 1 & 2 BREBES

Lokasi : Kec. Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah 52212

Pada tahun 1940 M. K.H. Manshur mendirikan Pondok Pesantren As Salafiyah Luwungragi, setelah dua tahun Kiai Ma’mun menikahi putrinya. Kemudian dalam pengajaran-pengajian pondok pesantren diserahkan kepada Kiai Ma’mun, menantu K.H. Manshur yang dikenal alim.

Pada waktu itu, Pondok Pesantren As Salafiyah baru memiliki 3 bilik (kamar)  yang berlokasi sebelah utara Masjid Al-Istiqomah Luwungragi.  Dan sekarang, pondok lama (pertama) tersebut lebih masyhur dengan nama Komplek I Al- Manshuriyah, untuk mengenang nama beliau K.H. Manshur yang menggagas penuh berdirinya Pondok Pesantren As Salafiyah Luwungragi. Tetapi ketika Agresi Militer Belanda II tahun 1942 M, Kiai Ma’mun meninggalkan pesantren untuk menghindari incaran tentara Belanda menuju Cirebon.

Perjuangan merintis pondok pesantren Kiai Ma’mun banyak mengalami ujian. Namun tidak menjadikannya putus asa. Beliau pasrah (tawakkal) kepada Allah Swt. dengan berbagai cobaan yang menimpanya, meskipun sudah dua kali pondok kosong dari santri. Pada tahun 1973 M. mulai berdatangan lagi para santri yang ingin mengaji (mondok) kepada Kiai Ma’mun. Santri pertama kali pada tahun itu adalah Abdul Manaf dari Kuningan. Semenjak itulah pondok Pesantren Assalafiyah mulai berjalan normal dan eksis sampai sekarang.

Jumlah santri As Salafiyah terus bertambah, pembangunan asrama-pun mulai digalakkan. Pada tahun 1990 M. saja jumlah santri kurang lebih sudah mencapai 150. Dari tahun ke tahun, jumlah santri terus meningkat. Terahir, berdasarkan data statistik santri tahun 2019 M., jumlah santri Ponpes As Salafiyah sudah mencapai angka lebih dari 2000 santri.

Seiring dengan jumlah santri yang terus meningkat, sarana fisik pesantren (asrama)-pun ikut meningkat. Juga sistem belajar-mengajar mengalami perubahan. Dulu hanya menggunakan sistem belajar-ngaji sorogan, musyawarah (diskusi) dan bandongan. Sekarang ditambah sistem tarbiyah (metode sekolah). Sehingga pondok pesantren As Salafiyah membentuk lembaga madrasah-sekolah, dari mulai tingkat ibtida (pemula) sampai aliyah (tinggi).

Setelah pondok pesantren Assalafiyah Luwungragi maju dan terkenal, banyak permintaan masyarakat untuk menerima santri yang sekolah formal. Namun beliau Kiai Subhan belum berminat. Karena beliau berkomitmen untuk mempertahankan ke-salaf-an pendidikan pesantren As Salafiyah, Luwungragi, yang diwariskan bapaknya.

Tapi desakan membuka pesantren bersekolah formal semakin tidak terbendung. Mungkin ini tuntutan zaman yang mendorong para pengasuh melakukan modernisasi pesantren.Pembangunan Pondok Pesantren Assalafiyah II mulai dilaksanakan pada hari Minggu, 28 April 2013 Pukul 09.00 -17.00 . Dan di isi Pengajian Umum oleh K.H. Dimyathi Rois dari Kaliwungu dan Habib Luthfi Yahya dari Pekalongan. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Mendiknas, yang diwakili oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Dr. Ella Yulaelawati Rumindasari, M.A., Ph.D.

3. PONDOK PESANTREN AL HIKMAH 1 BENDA SIRAMPOG

Lokasi : Jl. Kh. Zaruki No.13, Benda Satu, Benda, Kec. Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah 52272

Tahun 1911 M. merupakan periode perintisan berdirinya Pondok Pesantren Al Hikmah 1 yang dilakukan oleh
KH. Kholil bin Mahalli sepulangnya dari Tholabul ilmu di beberapa Pesantren dan yang terakhir belajar di Pesantren Mangkang Semarang, beliau melihat kondisi masyarakat yang masih awam akan pengetahuan agama, dengan metode Bil Hikmah Wal Mauidhotil Hasanah (metode bijaksana dan nasehat yang baik) serta keihlasan berda’wah beliau mengadakan pengajian dari rumah ke rumah penduduk, di Surau–surau dan di kediaman beliau sendiri yang sekaligus menjadi pusat kegiatan da’wah dan pondok bagi para Santrinya.

Menyusul kemudian pada tahun 1927 M, dibukalah secara resmi keberadaan pondok pesantren Al Hikmah oleh KH. Suhaimi bin Abdul Ghoni (putra kakak KH. Kholil) yang merupakan alumnus Ma’had al Haram, Makah Saudi Arabia, (yang kemudian menyempatkan Tabarrukan ngaji Al Qur’an kepada KH Munawwir Krapyak Yogyakarta), beliau bahu membahu dengan KH. Kholil berupaya merubah keadaan masyarakat desa Benda dari keterbelakangan menjadi setingkat lebih maju, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, kebudayaan, terutama keagamaan.

Sebagai seorang hafidz (yang hafal sebanyak 30 Juz) Al-Qur’an maka KH. Suhaimi membangun Asrama dengan 9 kamar untuk menampung Santri Hufadl (yang belajar menghafal Al Qur’an). Dari sinilah kemudian kita kenal “PONDOK PESANTREN AL HIKMAH”.

Sebagai tindak lanjut pengembangan Pondok Pesantren Al Hikmah mulai di rintislah sistem pendidikan secara klasikal yaitu dengan mendirikan Madrasah Tamrinussibyan (sekarang Madrasah Ibtidaiyah Tamrinussibyan Al Hikmah) dengan ijin operasional yang dikeluarkan oleh pemerintah Hindia Belanda dengan nomor 123/c tahun 1930.

Pondok Pesantren Al Hikmah 1 menampung para santri-santri dari berbagai daerah, baik dari Jawa maupun luar Jawa. Dalam transformasi ilmu keagamaan, Pondok Pesantren Al Hikmah 1 menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seperti :

- Pengajian weton/Sorogan/bandungan yang diikuti oleh semua santri dan penduduk sekitar.

-  Pengajian, baik berkala maupun mingguan untuk umum.
- Pesantren Kilat/Pesantren liburan untuk menampung siswa dan mahasiswa yang sedang libur

- Tahfidzul Qur’an untuk santri putra dan putri

-  Pengiriman mubaligh/mubalighah ke daerah daerah yang membutuhkan
- Mujahadah sebuah ajang kegiatan do’a bersama yang diikuti oleh puluhan ribu muslimin dan muslimat secara rutin setiap malam jum’at kliwon.
- Penyelenggaraan halaqoh atau seminar secara berkala.
-  Dan lain sebagainya.

4. PONDOK PESANTREN DARUSSALAM

Lokasi : Jatibarang Kidul, Kec. Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah 52261

Kota Brebes termasuk wilayah yang juga mencetak ulama dan pribadi-pribadi  paripuna melalui perjuangan para ulama dengan dakwahnya diantaranya adalah pondok pesantren DARUSSALAM di bawah asuhan As-Syaikh Sholeh Muhammad Basalamah.   Syaikh Sholeh Muhammad Basalamah, nama ini sungguh tidak asing lagi bagi masyarakat Brebes, melalui perjuangan yang sangat melelahkan, beliau mendirikan sebuah yayasan  Pendidikan Islam Darussalam pada tahun 1988.

Seperti kebanyakan pendidikan Islam, madrasah ini dimulai dengan santri yang sedikit, tapi hal itu tidak pernah menyurutkan semangat dan tekad As-Syaikh Sholeh untuk tetap berkhidmat kepada agama dan ummat melalui madrasah tersebut. Berselang kurang lebih 11 tahun  madrasah ini menjadi sebuah pondok pesantren yang besar, yang kemudian diberi nama Pondok Pesantren DARUSSALAM, tepatnya  pada tahun 1999 beliau yang akrab disapa Abuya oleh para santrinya, mulai menerima santri yang ingin tinggal di Pondok Pesantren Darussalam, yang sebelumnya mereka tinggal di rumah mereka masing-masing, layaknya perkembangan Zaman, Pondok ini terus berkembang.

Baik secara kualitas maupun kuantitas. Jika kita melihat rutinitas yang terdapat di Ponpes Darussalam sungguh sangat berbeda dengan pondok-pondok lainnya, kebanyakan pondok-pondok di Indonesia selalu memperhatikan  kuantitas santrinya, tapi tidak dengan  Ponpes Darussalam, setiap tahunnya pondok  hanya menerima 20-30 santri baru yang kebanyakan dari mereka sudah menyelesaikan pendidikan SMA/MA sederajat, hal ini  dilakukan karena beberapa alasan, diantaranya  beliau ingin mengenal lebih dekat para santrinya.

Program Pendidikan:

 Ponpes Darussalam mendidik para santrinya dengan cara  menerapkan tarbiyyatussalaf,  yang dikolaborasiakan dengan kurikulum yang diadopsi dari pembelajaran di Timur Tengah, seperti kebanyakan pondok salaf  yang lain, pondok ini juga tidak menyertakan pendidikan  formal, seperti SD bahkan sampai Perguruan Tinggi, akan tetapi ijazah yang dikeluarkan bisa digunakan untuk mendaftar ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, baik di Indonesia atau di Timur Tengah. Jenjang pendidikan yang ada di pondok ini  dimulai dari i'dadi, ibtida, tsanawiy, kemudian aliyah.

EKSTRAKURIKULER

1. Pengkajian Kitab Kuning
2. Kursus Komputer
3. Kursus Bahasa
4. Seni Tilawah Qur’an
5. Seni Kaligrafi
6. Olahraga dan Seni Beladiri
7. Seni Hadroh dan marawis

5. PONDOK PESANTREN AL ISHLAH ASSALAFIYAH

Lokasi : Jl. H. Ambari No.15, Luwungragi, Kec. Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah 52253

Pondok Pesantren “Al Ishlah Assalafiyah” didirikan oleh K.H. Cholil Suchaemi pada tanggal 9 Februari 1983 di desa Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Propinsi Jawa Tengah. Pendirian pesantren ini, pada hakikatnya dilandasi oleh tanggung jawab pribadi beliau selaku hamba Allah untuk menyeru kepada kebajikan, dan mencegah kemunkaran, dan tanggung jawab sosial sebagai anggota masyarakat untuk membina dan mendidik umat dalam mempelajari, memahami, dan mengamalkan ajaran-ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan

Pondok Pesantren Al Islah Assalafiyah menampung para santri-santri dari berbagai daerah, baik dari dalam propinsi maupun luar propinsi. Dalam transformasi ilmu keagamaan, Pondok Pesantren Al Ishlah Assalafiyah menyelenggarakan kegiatan seperti
1. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Assalafiyah
2. Madrasah Aliyah (MA) Assalafiyah
3. STIT
4. Madrasah Diniyah ( Awaliyah / Wustha / Ulya )

EKSTRAKURIKULER

Seni baca Al-Qur'an, marawis atau hadrah, baca kitab kuning, pidato, pramuka, komputer, bahasa asing, kaligrafi, silat, basket, voli, sepakbola, marching band, PMR.

6. PONDOK PESANTREN AS-SYAMSURIYYAH

Lokasi : JL. Raya Pesantren, Wanasari, Lempeni, Wanasari, Kec. Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah 52252

Pondok Pesantren As-Syamsuriyyah merpakan kelanjutan dari majlis ta’lim Al qur’anAl Khumaeroh yang berdiri sejak tahun 1964. Majlis ta’lim ini diasuh oleh kyai Sjamsuri Al hafidz bersama istrinya NYai Khumaeroh. Beliau kesehariannya yang berjualan kain, Kyai Sjamsuri adalah satu-satunya Kyai yang hafal Al qur’an didesa jagalempeni pada masa itu, semasa hidup, beliau sangat telaten dan tegas dalam mengajarkan Al qur’an kepada santri-santriya.

Terbukti dengan kesaksian/pernyataan orang-orang yang pernah ngaji sama beliau. Karena mayoritas Merupakan santri kalong jadi pengajian sengaja diambil waktu sehabis maghrib sampai isya, hampir semua warga desa pernah mengaji sama beliau.

Sepeninggalnya Kyai Sjamsuri majlis ta’lim ini diteruskan oleh Nyai Khumaeroh yang lebih akrab disapa dengan sebutan “ De Merah “ dan kegiatan mengajipun lancar tanpa ada hambatan yang berarti, sampai akhirnya putra sulung KYai Sjamsuri, KH. Asmuni Sjamsuri yang sudah lama berdakwah di ibu Kota Jakarta bahkan seluruh Indonesia.

Kemudian beliau pulang ke rumah dengan niat Istiqomah untuk membangun pesantren diilhami oleh wasiat dari orangtuanya agar kelak di desa Jagalempeni ada pesantren, dengan berbagai usaha dan upaya antara lain sowan kepada Kyai Sepuh di beberapa wilayah Jawa termasuk KH Abdullah Faqih Langitan, dengan dorongan kuat dari beliau dan kyai sepuh kemudian beliau mantep pada tahun 2001 untuk mendirikan pesantren dengan sistem salaf dan modern.

Perpaduan dua sistem itulah yang dapat mengkomparasikan antara ilmu pengetahuan agama ala Salafi dengan kurikulum kitab kuning dan ilmu pengetahuan umum dengan mengacu kurikulum Nasional.

Pendidikan Formal

1. TK. Tashwirul Afkar
2. Madrasah Tsanawiyah ( MTs Plus )
3. Madrasah Aliyah ( MA Plus )
4. Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK Plus )Program Keahlian Otomotif dan RPL

Pendidikan Nonformal

 Madrasah Diniyah ( Awaliyah / Wustha / Ulya )

EKSTRAKURIKULER

1. Dirosah Diniyah
2. Pengajian Kitab Kuning
3. Tahfidzul Qur’an
4. Pembinaan Tilawatil Qur’an ( Qiro’ah )
5. Pelatihan Hithobah/Pidato
6. Ziarah Kubur
7. Bahtsul Masail
8. Kursus 2 Bahasa ( Arab dan Inggris )
9. Kursus Komputer
10. Pelatihan Rebana
11. Marching Band
12. Setting Sablon

Itulah daftar Pondok Pesantren Terbaik dan Terkenal di Brebes Jawa Tengah.

Belum ada Komentar untuk "6 Pondok Pesantren Terbaik Di Brebes Jawa Tengah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel