Kisah Kematian Dajjal Akhir Zaman dalam Islam

Fitnah Dajjal adalah fitnah berupa ujian keimanan dari Allah kepada manusia melalui munculnya Dajjal. Karena memang fitnah dalam bahasa Arab berarti ujian/cobaan.


Fitnah ini merupakan fitnah terbesar yang akan dilalui umat manusia yang tidak ada lagi bandingannya sejak zaman Nabi Adam as hingga hari kiamat nanti sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW,

مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ

Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)

Imam An-Nawawi radhiyallahu anhu menjelaskan, “Yang dimaksud di sini adalah tidak ada fitnah dan masalah yang lebih besar daripada fitnah Dajjal.”

Sesungguhnya aku memperingatkanmu dari Dajjal. Tidak seorang nabi pun kecuali dia memperingatkan kaumnya darinya. Demikian pula Nuh, dia memperingatkan umatnya darinya.”
(Muttafaq alaihi dari Ibnu Umar. Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1246 dan Mukhtashar Shahih Muslim no. 2044).

1. Dajjal yang membawa kebohongan dan fitnah tidak datang begitu saja, akan tetapi telah diawali dengan munculnya para penipu yang diberi amanah. Sehingga ketika itu, orang sudah ‘biasa’ berinteraksi kepada penipu dan terus saja mempercayainya.

Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, yaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.”

2. Fitnah Dajjal menjadi sangat mengerikan karena yang ia bawa adalah kebohongan-kebohongan yang bisa menjerumuskan orang-orang yang memiliki iman yang lemah sehingga menjadi kafir. Di awal-awal kemunculannya, ia hanya akan mengaku sebagai seorang nabi atau utusan Tuhan dengan menunjukkan hal-hal yang ia katakan sebagai mukjizat (padahal trik-trik semata).

Nabi Muhammad telah memperingatkan mengenai hal ini dalam sabdanya, Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah  berkata:

فَيَأْتِي عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوْهُمْ فَيُؤْمِنُوْنَ بِهِ وَيَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَاْلأَرْضَ فَتُنْبِتُ

“… Dia (Dajjal) datang kepada satu kaum untuk mendakwahi mereka. Maka mereka pun beriman kepadanya, menerima dakwahnya. Maka Dajjal memerintahkan langit untuk hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman….” (HR. Muslim no. 2937)

3. Ketika Dajjal berkelana ke penjuru dunia, ia akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan. Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.

4. Dalam hadis agak panjang tentang Dajjal, diceritakan bahwa Dajjal itu akan menemui orang-orang. Dajjal mengajak mereka semua, maka orang-orang itu pun menurutinya. Dajjal terus melakukan ‘dakwah’nya dari satu negeri ke satu negeri. (Fath al-Bari jilid 13 ms 145 dan selepasnya, no hadis 7132)

Ketika Dajjal hampir sampai ke Madinah dan hendak masuk, tiba-tiba didapatinya Malaikat menunggu di pintu masuk kota dengan pedang terhunus. Dajjal pun berhenti di luar Madinah lalu keluar kepadanya seorang lelaki pada hari itu dari Madinah. Lelaki itu adalah sebaik-baik lelaki, paling sholeh dan bertaqwa kepada Allah, beliau itu tidak lain adalah Nabi Khidir as.

Apabila ia melihat Dajjal di luar Madinah, ia berkata kepada Dajjal itu:

‘Hei Dajjal! Aku bersaksi bahwa engkau itu Dajjal yang diceritakan kepada kami oleh Rasulullah SAW.’

Dajjal berkata:

‘Hei laki-laki! Kamu harus menaatiku atau aku potong engkau menjadi dua.’

Lelaki itu berkata:

‘Wahai sekalian manusia! Inilah dia Dajjal yang pembohong'

 Maka ketika Dajjal mendengar perkataan itu, ia berkata kepada pengikutnya:

‘Apa pendapat kamu jika aku bunuh orang yang membantah aku ini, kemudian aku hidupkan dia kembali, adakah kamu masih ragu tentang pernyataan bahwa aku adalah tuhan?’

Jawab pengikut Dajjal:

‘Kami tidak akan ragu, bahkan kami makin yakin.’

Lalu Dajjal membunuh lelaki itu, kemudian dihidupkannya kembali.

Inilah yang disabdakan oleh Nabi SAW:

‘…Kemudian Dajjal itu menyeru seorang lelaki yang sangat muda. Lelaki itu dipaksa untuk mengakui Dajjal bahawa dia adalah tuhan. Ia enggan, lalu dipancung dengan pedang, dipotong dua hingga mati. Kemudian lelaki yang mati itu dipanggil supaya bangkit, lalu ia pun hidup ketika itu juga dan ia dipanggil untuk datang kepadanya. Maka orang muda itupun datang dengan berseri-seri wajahnya.

Dajjal berkata kepada lelaki itu:

‘Hei laki-laki! Adakah engkau percayakan aku?’ Jawab lelaki itu. ‘Demi Allah! Tidaklah engkau terlebih pandai dari aku pada hari ini.’

Kemudian dia berkata:

 "Tidak ada lagi seorang pun yang akan terbunuh selepas ku ini. Wahai sekalian manusia! Inilah Dajjal yang pembohong itu. Barangsiapa yang menuhankannnya, maka ia berkekalan di dalam api neraka, dan sesiapa yang tidak menurutinya, maka ia tinggal berkekalan di dalam syurga.’ Dajjal meninggalkan lelaki itu, dan kemudian ia masuk ke Syam, dalam keadaan Dajjal menyeru manusia menurutinya, ketika itulah Nabi Isa turun… (hingga akhir hadits) (Bahr al-Mazi juz 15 halaman 196)

Kita tidak usah mencoba berusaha menjadi pemuda itu. Karena, di dalam hadits disebutkan juga bahwa ada orang yang merasa imannya sudah kuat lalu mendatangi Dajjal, dan ternyata ia malah menjadi pengikutnya. Selain itu, konon pemuda yang dimaksud dalam hadits tersebut telah lahir di Palestina. Berikut penjelasan seorang ulama Palestina mengenai hal tersebut.

5. Hendaknya seorang Muslim tetap memegang teguh akidahnya yang lurus dan imannya yang kokoh agar tidak tertipu oleh Dajjal. Berikut ini adalah salah satu misteri yang harus kita perhatikan.

Dari Hudzaifah r.a, Rasulullah bersabda :

“Apabila Dajjal muncul, dia mempunyai air dan api. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah api maka ia justru air yang dingin. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah air yang dingin maka ia justru api yang membakar. Barangsiapa dari kalian mendapatkan itu maka hendaknya dia masuk ke dalam apa yang dilihatnya api karena ia adalah air yang dingin.” (Muttafaq alaihi. Lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1375, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2046).

KEMATIAN DAJJAL

Dajjal kelak akan mati dibunuh oleh al-Masih Isa bin Maryam. Nabi Isa akan diturunkan ke bumi seperti sedia kala, setelah sebelumnya diangkat ke langit, untuk ikut berperang bersama kaum muslimin dan membunuh Dajjal.

Dalam hadits Abdullah bin Amru yang panjang Rasulullah mengatakan hal ini.

Sabda Rasulullah Saw :

Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam, wajahnya mirip Urwah bin Mas’ud. Isa kemudian memburu Dajjal dan membinasakannya.” (HR. Muslim)

Dalam hadits an-Nawas bin Sam’an yang panjang Rasulullah juga menjelaskan : “Manakala dia dalam kondisi tersebut, Allah mengutus al-Masih putra Maryam, lalu Isa memburunya sehingga dia menangkapnya di pintu gerbang Lud -kota yang terletak di sebelah barat Baitul Maqdis-. Maka Isa membunuhnya.” (HR. Muslim).

Wallohua'lam Bisshowab

Belum ada Komentar untuk "Kisah Kematian Dajjal Akhir Zaman dalam Islam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel