Sejarah Asal Usul Sri Rama dalam Kisah Ramayana

Sri Rama adalah seorang anak yang elok parasnya dan gagah berani, tetapi ia nakal. Mentri kerajaan lebih senang kalau anak Baliadri yang menjadi raja, karena Dasarata sendiri juga pernah berjanji dua kali, akan merajakan anak Baliadri karena jasa-jasa gundik tersebut.


Rahwana mendengar bahwa Dasarata telah beristri seorang putri yang elok parasnya. Timbul keinginan untuk memilikinya. Ia meminta kepada Dasarata, dan dasarata tidak keberatan. Kemudian Mandudari segera segera diberitahu hal ini, dan masuklah ia ke bilik. Lalu keluarlah dari bilik, Mandudaki, putri yang serupa dengan Mandudari, Kemudian di bawa oleh Rahwana.

Mandudaki hamil, dan melahirkan putri yang sangat elok, Sinta Dewi. Berdasarkan ramalan, kelak suami Sinta yang akan membunuh Rahwana. Rahwana marah, lalu Mandudaki membujuk agar Sinta Dewi ditaruh di peti besi dan dihanyutkan ke sungai.

Maharisi Kali, raja negeri Darwati Purwa, bertapa di laut dan mendapat peti besi yang dihanyutkan oleh Rahwana, kemudian Sinta dewi dipelihara dengan baik. Setelah Sinta dewi brumur dua belas tahun, ia mengadakan sayembara untuk memilih suami bagi dewi Sinta. Sayembara dimulai, dan diikuti oleh banyak anak-anak raja, tetapi tidak ada yang berhasil kecuali Rama.

Segala persiapan sedang diadakan untuk menabalkan Rama dalam negeri. Si budak bungkuk mengahasut Baliadri untuk menagih janjinya, yaitu menabalkan anak Baliadri. Maka terpaksalah Rama dan Sita, serta Laksmana meninggalkan negeri lalu bertapa di hutan.

Rama diberitahu oleh Maharisi Astana, bahwa di dalam hutan ada kolam aneh, yag satu bening dan yang satu keruh. Rama mandi dengan Sinta di kolam yang bening, kemudian mereka berdua menjadi kera, untunglah mereka ditolong oleh Laksmana. Kerongkongan Sinta diurut dan keluarlah mani Rama, yang selanjutnya dibawa oleh Bayu Bata, dan dimasukkan ke dalam mulut Dewi Anjani. Dewi Anjani hamil, dan lahirlah Hanoman.

Darsa Singa terbunuh oleh Laksmana di dalam rumpun buluh petung. Kemudian Sura Pandaki sebagai orang tuanya ingin balas dendam, tetapi kalah. Saudranya Darkalah Singa menyerang Rama, juga tidak berhasil.

Lalu Sura membujuk rawana untuk menyerang Rama dengan duaorang raksasa sakti, Rahwana datang ke hutan pertapaan Rama. Seorang raksasa menjadikan diri sebagai kijang emas, dan satuya kijang perak. Lalu dewi Sinta meminta Rama mengangkap kedua kijang itu hidup-hidup.
Terdengar Rama meminta tolong. Sinta mendesak Laksmana menolong Rama, dengan tuduhan Laksmana ingin memilikinya, seandainya Rama mati.

Maka Laksmana pergi, tapi sebelumnya ia meggoreskan tanah dengan telunjuknaya dengan tujuan siapa yang melangkahinya akan kena tangkap.
Rahwana menyamar sebagai rahmana dan meminta sedekah pada Sinta, burung Jentayu ingin menolong Sinta, tapi akhirnya terbunuh.

Rama dan Laksmana bertemu dengan kakak burung Jentayu, dan mengatakan bahwa Sinta telah dibawa oleh Rahwana. Kemudian mereka berdua bertemu dengan Sugriwa yang diusir dari kerajaannya oleh saudaranya Balya. Kemudian Rama dan Laksmana membantunya merebut kerajaannya kembali.

Balya meminta Rama dan Laksmana memperistri kedua anaknya Anggada dan Anila. Kemudian ia memberitahu bahwa yang bisa menolong Rama merebut Sita adalah anak saudaranya yaitu Anoman.
Mandudari sangat sedih dan wafat, saat mendengar Rama berpisah dengan Sinta. Dasarata meminta Rama menjadi raja, tapi Rama tolak, dan meminta saudaranya saja yag dijadikan raja.

Sugriwa mengumpulkan seluruh rakyat keranya, tapi tidak sanggup melompat ke pulau Langka. Hanoman sanggup melakukan tugas ini, asala diijinkan memakan sehelai daun bersama Rama. Rama menyetujuainya asal Hanoman mandi dulu di laut. Setelah itu, Rama menyerahkian cincinya untuk dibawa ke Dewi Sinta sebagai tanda.

Hanuman menyamar sebagai Maharisi dan menemui Sinta Dewi di istana Rawana. Hanuman menceritakan asal-usulnya sebagai anaknya. Hanuman memakan seluruh mempelam di dalam istana. Karena hal ini, ia ditangkap dan dibakar.

Lalu ia meloncat kesana-kemari dan mengakibatkan kebakaran. Ia ingin membawa Dewi Sinta, tapi Sinta menolak. Karena ia ingin yang menyelamatkannya ialah Rama.

Jembatan titian hampir selesai. Rahwana mulai gentar dan berunding dengan mentri-mentrinya. Wibisana mentri yang paling tua, menyarankan supaya mnyerahkan Dewi Sinta, Rahwana geram dan akan membunuh Wibisana.

Begitu pila anak-anak Rahwana, IndraJit dan Kumbakarna mereka juga menganjurkan sepeti itu. Rahwana tetap berkeras, akhirnya peperangan berlangsung dan Rahwana tewas di tangan Sri Rama.

Rama tidak mau menerima Sinta kembali, takut kalau Sinta diperkosa Rahwana. Sinta membuktikan kesuciannya dengan duduk di dalam bara api yang menyala. Akhirnya berkumpullah mereka berdua.

Sesudah memakan obat dari Maharasi Kala, Sinta hamil. Kikewi Dewi datang, dan meminta Sinta melukiskan wajah Rawana di atas kipas. Kipas itu didapati Rama, Kikewi berbohong Sinta yang melukisnya, dan dibawanya beradu. Sinta diusir, dan pergi ke Maharisi.

Sebelum pergi ia bersumpah, barang sipa bohong, dia tidak akan dapat berkata-kata lagi. Dan kalau ia benar, sesudah meinggalkan negeri, binatang-binatang akan dalam percintaan.

Di tempat Maharisi, Sita melahirkan. Tilawi namanya. Tilawi tersesat, kemudian Maharisi membuat anak dari ilalang, bernama Kusa. Kemudian Tilawi dan Kusa menjadi pemuda yang gagah berani dan membunuh banyak raksasa.

Akhirnya Rama sadar akan kesalahannya dan meminta Sinta kembali. Setelah ia pulang segala Marga satwa berbunyi kembali, dan Kikewi meminta maaf. Tilawi dikawinkan dengan putri Indra Kusuma Dewi, anak IndraJit dan dirajakan di dalam negeri Durjka Pura. Kusa dikawinkan dengan Gangga Surani Dewi anak Mahasura, dan dirajakan di negeri Langkapuri.

Setelah beberapa lama, Rama membuat negeri di tempat orang bertapa. Negeri itu dinamai Ayodya Pura Negara. Sesudah empat puluh tahun hidup bersuka-sukaan dengan Sinta dalam pertapaan, maka Sri Rama pun kembali ke negeri yang fana, yaitu Wafat.

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Asal Usul Sri Rama dalam Kisah Ramayana"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel