Ini low, wisata Jeglongan Sewu kampung Blitar yang di penuhi sepanjang jalan

 BLITAR JATIM - Spanduk bertuliskan Selamat Datang ke Kampung Wisata Jeglongan Sewu terpasang di jalan. Spanduk itu bentuk warga geram karena laporan mereka soal jalan rusak tidak ada tanggapan dari pemerintah.

Spanduk sepanjang 6 x 2,5 meter itu awalnya terpasang di jalan Dusun Jajakan, Desa Jugo Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Namun saat ini, spanduk itu sudah dilepas entah oleh siapa. Menurut Kades Jugo, Hari, spanduk itu sudah terpasang sejak dua pekan lalu.

Jalan ini rusak sudah dua tahun. Di musrembang kemarin katanya diprioritaskan. Tapi nyatanya tidak diperbaiki sampai sekarang. Makanya warga geram terus bikin spanduk itu," kata Hari saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (26/3/2021).




Pantauan wartawan,jalan rusak tidak hanya terjadi di desa ini. Bisa dibilang, Desa Jugo adalah pintu masuk ke areal jenglongan sewu. Karena sepanjang jalan menuju ke arah selatan atau Kecamatan Binangun, kondisi jalannya rusak parah.


Banyak jalan berlubang dengan diameter dan kedalaman bervariasi. Kondisi aspal terkelupas, sehingga sangat membahayakan pengendara terutama roda dua yang melintas. Apalagi jika cuaca hujan deras hingga muncul genangan air di badan jalan, bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Sementara ekspresi kekesalan warga tak hanya di Kecamatan Kesamben. Warga Desa Rejoso Kecamatan Binangun beberapa saat lalu menanam pohon pisang di jalan berlubang. Namun setelah dirembugkan bersama itu tidak menjadi solusi. Warga kemudian kerja bakti menutupnya dengan pasir kemudian dilapisi semen.

Camat Binangun Bagus Hendri Dwinanto memaparkan kekesalan warga ini bisa dimaklumi. Mengingat bulan Juni mendatang adalah musim giling pabrik tebu RMI. Tentu akan menambah jumlah truk yang keluar masuk wilayah itu. Dan dampaknya berimbas langsung ke masyarakat pengguna jalan dengan rute perjalanan dari Kesamben ke selatan.

Ini jalan konstruksi lama. Selama ini dilewati ribuan truk pabrik dengan tonase besar. Pernah di hotmix ketebalan sekitar 5cm tapi tidak lama rusak lagi. Ada pelebaran juga satu meter tapi cuma sisi kiri jalan saja," ungkapnya.

Truk dengan tonase besar ribuan jumlahnya akan wira-wiri. Tak hanya mengangkut tebu sebagai bahan baku gula pasir. Namun juga batubara sebagai bahan bakar operasional mesin pabrik yang berkapasitas besar. Ada yang menyebut, truk sekali angkut batubara bisa sebanyak 35 ton.


Jika musim giling tiba, ribuan truk akan hilir mudik mengangkut tebu dan batubara. Antrean masuknya truk akan membuat kemacetan panjang di satu lajur ke arah barat. Seperti pada musim giling tahun lalu, kemacetan terpantau dari perbatasan Kabupaten Malang sampai keluar Kecamatan Binangun. Ini karena lebar badan jalan tidak muat dipakai dua lajur untuk kendaraan yang sama besarnya. Masalah krusial lain seperti area parkir truk, sudah mendapat solusi dengan membuka lahan parkir bekerjasama dengan pihak Perhutani.


Sumber: detik.com

Belum ada Komentar untuk "Ini low, wisata Jeglongan Sewu kampung Blitar yang di penuhi sepanjang jalan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel