Sepasang Kekasih Korban Sriwijaya Air Pakai KTP Orang

Pasangan kekasih asal Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), disebut turut menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ182, yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. 

Namun keduanya disebut terbang dengan menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) milik orang lain.

Berdasarkan data yang dihimpun, sejoli tersebut bernama Teofilus Lau Ura dan Selfi. Namun, dalam penerbangan, keduanya menggunakan KTP milik Feliks Wenggo dan Sarah Beatrice Alomau.

Pasangan kekasih tersebut hendak ke Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), untuk bekerja. Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu, mengaku sudah mendengar kabar soal dua warga Ende tersebut.

"Selama ini mereka kan di Jakarta. Mereka orang Ende tapi tinggal di Jakarta. Karena tak ada kerja lagi, maka mereka ingin ke Pontianak. Jadi mereka mungkin belum mengurus KTP-nya. Mereka itu orang Ende," kata Marius Ardu Jelamu saat dihubungi, Senin (11/1/2021).

Jelamu belum dapat memastikan soal alasan keduanya menggunakan KTP orang lain. Di sisi lain, sejoli tersebut dikabarkan akan segera menikah. Meski demikian, Jelamu berharap sejoli tersebut tetap mendapatkan santunan.

"Dugaan saya, karena orang mau naik pesawat kan biasa periksa KTP. Mungkin karena itu mereka berani pakai KTP orang lain. Mereka kan pasangan yang akan menikah, kan sebenarnya harus punya KTP. Kita harapkan juga meski mereka tidak punya KTP atau pakai KTP orang lain, tetap dapat santunan juga," kata dia.

Dia juga berharap Pemerintah Kabupaten Ende menelusuri pihak keluarga sejoli tersebut. Jadi bisa didapatkan data antemortem dan postmortem demi kebutuhan identifikasi korban.

"Saya harap Bupati Ende bisa menelusuri. Tidak harus dari Pemprov, karena itu warga Ende, Bupati Ende yang lebih mengetahui data warganya langsung menelusuri keluarga-keluarganya apa yang harus dilakukan, kirim orang ke sana kah, melapor. Atau keluarga terdekat di Jakarta melapor untuk pendataan antemortem dan postmortem," ujarnya.

"Kemudian kita harapkan juga Keluarga Besar Ende yang di Jakarta juga proaktif berkoordinasi dengan Pemkab Ende," tambah dia.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menjelaskan proses identifikasi tetap bisa dilakukan. Hal selama ada data asli dari sejoli asal Ende tersebut.

"Yang penting ada keluarga yang melaporkan ke kami datanya. Kan kita mencari data antemortem. Itu dari sidik jari, kemudian data DNA, gigi serta properti. Untuk properti itu kan nanti keluarganya akan menyampaikan. Ya nanti kita gali," kata Komandan DVI Polri Kombes Hery Wijatmoko, saat dihubungi wartawan, Senin (11/1/2021).

Hery menuturkan DVI Polri tidak ingin masuk ke masalah administrasi terkait penerbangan sejoli tersebut. Dia memastikan akan mengidentifikasi seluruh penumpang Sriwijaya Air SJ182.

Namun, menurut Hery, hingga kini tim DVI Polri belum menerima data sejoli tersebut dari pihak keluarga. Pihak keluarga diminta memberikan data sejoli tersebut ke posko DVI Polri di RS Kramat Jati.

Pihak Aviation Security (Avsec) Bandara Soekarno-Hatta telah melakukan investigasi terkait hal tersebut. Hasil investigasi nantinya akan dibahas dengan keluarga korban.

"Jadi dari pihak Sriwijaya juga masih melakukan investigasi internal, kami pun juga sama. Kita sedang investigasi nanti hasilnya akan membahas bersama-sama Sriwijaya, dengan (keluarga) korban dan lain-lain juga," kata Senior Manager Avsec Bandara Soetta, Oka Setiawan, saat dihubungi wartawan, Senin (11/1/2021).

Untuk mendalami temuan tersebut, Oka menyebutkan pihaknya telah memeriksa tiga petugas.

"Kalau sejauh ini baru tiga orang. Kalau di kami itu pemeriksa dokumen, Avsec gitu. Yang bertugas di SCT. Cuma namanya masih kita kembangkan terus ya," terang Oka.


Sumber: detik.com

Belum ada Komentar untuk "Sepasang Kekasih Korban Sriwijaya Air Pakai KTP Orang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel