Puluhan korban gempa Sulbar pulang ke Jateng 14 tertahan di Makassar

 BOYOLALI JATENG- Sebanyak 54 orang pengungsi korban gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, tiba di Lanud Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Mereka berasal dari sejumlah wilayah di Jateng yang akan pulang ke kampung halamannya.

"Dari 54 orang itu terdiri 2 orang dari Demak, 2 dari Magelang dan 50 orang dari wilayah di eks karesidenan Surakarta, Solo Raya," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Harso Susilo, kepada para wartawan saat menyambut kedatangan para pengungsi di Lanud Adi Soemarmo, Kamis (21/1/2021)



Menurut Harso, kedatangan para pengungsi tersebut merupakan inisiatif mereka untuk pulang ke daerah asalnya. Pihaknya hanya memfasilitasi kepulangannya. Para pengungsi itu tiba menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU.


"Mereka menginisiasi pulang sendiri, kami hanya memfasilitasi karena tidak ada angkutan," ujarnya.


Dikemukakan Harso, dalam pemulangan ini masih ada 14 orang yang tertahan di Makassar karena terindikasi terpapar virus Corona atau COVID-19. Mereka harus menjalani karantina 14 hari di sana.


"Ini informasinya masih ada 14 orang lagi, karena terindikasi gejala COVID, terpapar sehingga masih terkendala (karantina) 14 hari di sana," katanya.


Nantinya, 14 orang asal Jateng itu juga akan difasilitasi kepulangannya ke daerah asalnya. Pemulangan akan dilakukan jika kondisinya dari hasil pemeriksaan sudah dinyatakan negatIf COVID-19.


Setelah tiba di Lanud Adi Soemarmo, para pengungsi menjalani rapid test antigen dan dilakukan pendataan daerah asalnya.


Sementara itu sejumlah pengungsi mengaku inisiatif pulang ke daerah asalnya di Jateng karena mengalami trauma akibat gempa Sulbar magnitudo (M) 6,2 beberapa waktu lalu. Selain itu juga kondisi rumahnya di Sulbar yang mengalami rusak parah.


Salah satu pengungsi, Sukoyo, mengaku rumahnya retak-retak dan rusak parah.


"Sebenarnya nggak ada niat pulang kampung, ya menghindari musibah, bencana. (Rumahnya) sebagian hancur, sebagian retak-retak," kata Sukoyo, asal Jumantono, Karanganyar, ini.


Dia mengaku sudah sekitar 18 tahun tinggal di Kota Mamuju, membuka usaha rumah makan bakso. Sukoyo pulang bersama enam anggota keluarganya.


Hal senada dikatakan Randi. Pengungsi dari Mamuju ini mengaku trauma dengan kejadian gempa besar yang terjadi Jumat (15/1) lalu itu.


"Trauma, mau menenangkan diri dulu di rumah sini," kata Randi, asal Masaran, Sragen.


Sumber: detik.com

Belum ada Komentar untuk "Puluhan korban gempa Sulbar pulang ke Jateng 14 tertahan di Makassar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel