Hasil autopsi pria gantung diri dan 2 anak nya karena saluran nafas tertutup

 BLITAR JATIM - Pria di Blitar ditemukan tewas gantung diri dan dua anaknya terbaring tak bernyawa. Kematian tragis bapak dan dua anaknya di Kecamatan Kademangan menimbulkan tanda-tanda besar. Polisi menyebut hasil pemeriksaan luar, ketiganya tewas akibat tertutupnya saluran nafas.

Ketiga jasad satu anggota keluarga ini dievakuasi ke RSUD Mardi Waluyo untuk visum et repertum (ver) dan autopsi. Baru sekitar pukul 04.15 WIB, proses yang dilakukan maraton ini kelar. Ketiga jenazah kemudian dimasukkan peti mati dan dibawa tiga ambulans menuju rumah duka di Dusun Sumbertuk, Desa Sumberejo.



Polisi juga mengamankan beberapa barang bukti dari lokasi kejadian. Yakni sebuah selendang yang ditemukan menjerat jasad S (67) di kamar depan sebuah bantal yang menutup bagian wajah anak perempuannya, NF (22). Dan sebuah boneka besar yang menutup bagian wajah anak lelakinya, SM (9).


Kapolres Blitar, Leonard M Sinambela memaparkan hasil pemeriksaan VER ketiga jasad itu. Penyebab kematian tiga orang yang tinggal dalam satu rumah itu akibat tertutupnya saluran pernafasan.


"Jadi hasil visum et repertum untuk jasad S bapaknya, ditemukan dalam posisi menggantung pada seutas kain. Hal ini menyebabkan adanya kekerasan tumpul yang berakibat tertutupnya saluran nafas dan darah. Sehingga korban tewas karena kekurangan oksigen," papar Leo dikonfirmasi wartawan, Sabtu (30/1/2021).


Sedangkan pada jasad NF, anak perempuannya (22), lanjut Leo, juga ditemukan kekerasan tumpul yang mengakibatkan tertutupnya saluran nafas dan darah korban. Kondisi ini yang menyebabkan kematian korban karena kekurangan oksigen.


Kami juga temukan luka pada bagian leher. Luka ini terjadi ketika korban masih hidup. Terdapat resapan darah pada kulit dan otot leher, sehingga timbul lecet dan memar pada kulit leher bagian luar," ungkapnya.

Sementara pada jasad anak lelakinya, SM (9), penyebab kematian juga karena tertutupnya saluran nafas dan darah. Korban tewas akibat kekurangan oksigen. Leo membantah beredarnya kabar jika kematian dua anak S karena minum racun.


Tidak benar kalau minum racun. Penyebabnya sama dengan kakak perempuannya, akibat kekurangan oksigen. Di bagian leher kanan, kami menemukan luka tidak beraturan akibat kekerasan tumpul. Juga keluarnya busa buih merah dari lubang hidung. Sedangkan posisi hidung dan leher, mengarah ke kanan," jelasnya.


Leo menambahkan, beberapa barang bukti yang ditemukan di lokasi telah dikirim ke Labfor Polda Jatim. Seperti bantal, boneka dan kaos kaki yang dipakai sang bapak S, ketika gantung diri. Pemeriksaan barang bukti itu akan memperjelas peristiwa tragis yang terjadi di keluarga petani penggarap itu.


"Dengan autopsi, keterangan saksi dan pemeriksaan barang bukti ini akan memperjelas siapa pelakunya. Indikasi dua anak ini dibunuh dulu oleh bapaknya, analisa-analisa seperti itu masih menjadi bagian pertimbangan kami. Tentu kami bekerja berdasarkan fakta hukum dan analisa medis yang nanti akan sangat membantu kesimpulan. Kami akan validasi kembali barang bukti di TKP, seperti bantal boneka dan kaos kaki yang dipakai si bapak saat gantung diri," pungkasnya.


Sebelumnya, kematian tragis terjadi di dalam rumah S (67). Jasad S ditemukan tewas tergantung di kamar depan. Sementara jasad dua anaknya, ditemukan tergolek di kamar belakang. Seorang kerabat menemukan kondisi mengenaskan ini, ketika anak pertama S yang berinisial HN (30) tidak bisa menghubungi keluarganya melalui ponsel. HN kemudian meminta tolong kerabatnya itu menengok rumah mereka di Dusun Sumbertuk, Desa Sumberejo, Kademangan.


Sumber: detik.com

Belum ada Komentar untuk "Hasil autopsi pria gantung diri dan 2 anak nya karena saluran nafas tertutup"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel