Dua Kali Ke Kediri, Ternyata SBY Tidak Berani Lewat Kota
Senin, 17 Februari 2020
Tambah Komentar
KEDIRI JATIM - Bpk Imam Mubarok Budayawan Kediri, membenarkan Presiden Susilo Bambang Yoedhoyono (SBY) dua kali ke Kediri. Tapi lewati pinggir dan tak berani lewat kota.
Berdasar data yang diterima, ada 3 presiden yang pernah berkunjung ke Kediri. Mereka yakni Presiden pertama Soekarno, presiden keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Susilo Bambang Yoedhoyono (SBY).
Soekarno berkunjung ke Kediri sebagai presiden sekitar tahun 1948-1950. Terlepas dari itu, Bapak Proklamator juga pernah tinggal di Kediri waktu kecil.
Sementara Gus Dur datang ke Kediri sebagai presiden sekitar tahun 1999-2001. Kemudian SBY dua kali berkunjung ke Kediri. Yakni tahun 2007 dan 2014, saat erupsi Gunung Kelud.
Imam Mubarok mengatakan, SBY tidak benar-benar berkunjung ke Kediri, jika mengacu pada sejarah dari Kediri. SBY berkunjung ke Kediri bagian timur dengan menggunakan jalan pinggir untuk mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Kelud.
"Kenapa Pak SBY waktu itu melipir, di pinggir-pinggir saja, nggak berani masuk kota. Dan baru masuk kota setelah lengser," jelas pria yang juga Dosen Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri, Senin (17/2/2020)
Menurut sejarah kuno, Kediri terbagi dua yakni barat dan timur Sungai Brantas. Saat menjabat Presiden, SBY dinilai tidak berani menyeberang Sungai Brantas ke barat.
Sabtu (15/2), Pramono Anung mengunjungi Kediri. Dalam sebuah kesempatan, ia mengaku melarang Presiden Jokowi datang ke Kediri agar tidak lengser sebagai orang nomor satu di Tanah Air.
Ia percaya bahwa Kediri angker bagi setiap presiden. Ia menyebutkan Gus Dur yang lengser dari kursi presiden setelah mengunjungi Kediri.
Politikus Partai Demokrat mematahkan mitos itu katanya. Ia mencontohkan SBY yang bisa menuntaskan masa jabatan meski dua kali ke Kediri dengan lewati pinggiran kota.
Berdasar data yang diterima, ada 3 presiden yang pernah berkunjung ke Kediri. Mereka yakni Presiden pertama Soekarno, presiden keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Susilo Bambang Yoedhoyono (SBY).
Soekarno berkunjung ke Kediri sebagai presiden sekitar tahun 1948-1950. Terlepas dari itu, Bapak Proklamator juga pernah tinggal di Kediri waktu kecil.
Sementara Gus Dur datang ke Kediri sebagai presiden sekitar tahun 1999-2001. Kemudian SBY dua kali berkunjung ke Kediri. Yakni tahun 2007 dan 2014, saat erupsi Gunung Kelud.
Imam Mubarok mengatakan, SBY tidak benar-benar berkunjung ke Kediri, jika mengacu pada sejarah dari Kediri. SBY berkunjung ke Kediri bagian timur dengan menggunakan jalan pinggir untuk mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Kelud.
"Kenapa Pak SBY waktu itu melipir, di pinggir-pinggir saja, nggak berani masuk kota. Dan baru masuk kota setelah lengser," jelas pria yang juga Dosen Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri, Senin (17/2/2020)
Menurut sejarah kuno, Kediri terbagi dua yakni barat dan timur Sungai Brantas. Saat menjabat Presiden, SBY dinilai tidak berani menyeberang Sungai Brantas ke barat.
Sabtu (15/2), Pramono Anung mengunjungi Kediri. Dalam sebuah kesempatan, ia mengaku melarang Presiden Jokowi datang ke Kediri agar tidak lengser sebagai orang nomor satu di Tanah Air.
Ia percaya bahwa Kediri angker bagi setiap presiden. Ia menyebutkan Gus Dur yang lengser dari kursi presiden setelah mengunjungi Kediri.
Politikus Partai Demokrat mematahkan mitos itu katanya. Ia mencontohkan SBY yang bisa menuntaskan masa jabatan meski dua kali ke Kediri dengan lewati pinggiran kota.
Belum ada Komentar untuk "Dua Kali Ke Kediri, Ternyata SBY Tidak Berani Lewat Kota"
Posting Komentar