Evakuasi Ular Piton, Pria di Klaten Malah Tergigit
Senin, 27 Januari 2020
Tambah Komentar
KLATEN JATENG - Seekor piton panjang 4 meter ditangkap warga saat berkeliaran di tebing sungai sekitar RS PKU Muhammadiyah Jatinom, Dusun Senden, Desa Jambean, Kecamatan Karanganom, Klaten. Satu warga, Zainudin (30) luka tergigit saat evakuasi.
"Awalnya (ular) berkeliaran dan diketahui sopir mobil RS PKU, Indarto. Lalu memberitahu warga dan warga melapor ke saya," ungkap Kaur Umum Desa Jambean, Kecamatan Karanganom, Muryadi, Minggu (26/1/2020).
Muryadi menceritakan, Minggu siang dirinya mendapat laporan warga bahwa ada ular berkeliaran di sekitar RS PKU. Setelah mendapatkan laporan, bersama tiga warga mengecek lokasi tetapi ular sudah turun ke sungai.
"Saya cari sempat terlihat di tebing utara RS. Namun turun ke sungai dan saya cari di bawah terlihat kepalanya," lanjut Muryadi.
Ular yang terlihat kepalanya, sambung Muryadi, saat didekati bersembunyi di ceruk tebing sungai. Bersama tiga warga langsung masuk ke sungai dan menarik ekornya sehingga ada warga tergigit.
"Ada yang tergigit di tangan tetapi karena tidak berbisa tidak apa. Ular ini yang ketiga dari lokasi sekitar RS," tambah Muryadi.
Sebelumnya dua bulan lalu, tambah Muryadi, dua ekor piton ditangkap di belakang RS. Namun ukurannya lebih kecil dengan panjang sekitar tiga meter.
Sabar (60) warga Dusun Senden, Desa Jambean, Kecamatan Karanganom mengatakan di sekitar RS PKU sudah tiga ekor ditemukan ular piton. Posisi RS berada di tepi Sungai Bonyokan.
"Ini ular ketiga. Dua bulan lalu ditemukan di rumpun bambu belakang RS di tepi jalan," terang Sabar.
Menurut Sabar, warga sekitar RS, termasuk dirinya sering kehilangan unggas, baik ayam maupun bebek. Sering ada ternak warga hilang sebelumnya. Mungkin juga dimakan piton-piton itu," sambung Sabar.
Dari Pantauan, letak RS PKU selain di tepi jalan Klaten-Boyolali juga berada di tepi sungai. Jarak bangunan RS dengan sungai hanya dipisahkan jalan dusun.
Bahkan beberapa instalasi RS berada di dekat tebing sungai yang tertutup rumpun bambu dan pohon.
"Awalnya (ular) berkeliaran dan diketahui sopir mobil RS PKU, Indarto. Lalu memberitahu warga dan warga melapor ke saya," ungkap Kaur Umum Desa Jambean, Kecamatan Karanganom, Muryadi, Minggu (26/1/2020).
Muryadi menceritakan, Minggu siang dirinya mendapat laporan warga bahwa ada ular berkeliaran di sekitar RS PKU. Setelah mendapatkan laporan, bersama tiga warga mengecek lokasi tetapi ular sudah turun ke sungai.
"Saya cari sempat terlihat di tebing utara RS. Namun turun ke sungai dan saya cari di bawah terlihat kepalanya," lanjut Muryadi.
Ular yang terlihat kepalanya, sambung Muryadi, saat didekati bersembunyi di ceruk tebing sungai. Bersama tiga warga langsung masuk ke sungai dan menarik ekornya sehingga ada warga tergigit.
"Ada yang tergigit di tangan tetapi karena tidak berbisa tidak apa. Ular ini yang ketiga dari lokasi sekitar RS," tambah Muryadi.
Sebelumnya dua bulan lalu, tambah Muryadi, dua ekor piton ditangkap di belakang RS. Namun ukurannya lebih kecil dengan panjang sekitar tiga meter.
Sabar (60) warga Dusun Senden, Desa Jambean, Kecamatan Karanganom mengatakan di sekitar RS PKU sudah tiga ekor ditemukan ular piton. Posisi RS berada di tepi Sungai Bonyokan.
"Ini ular ketiga. Dua bulan lalu ditemukan di rumpun bambu belakang RS di tepi jalan," terang Sabar.
Menurut Sabar, warga sekitar RS, termasuk dirinya sering kehilangan unggas, baik ayam maupun bebek. Sering ada ternak warga hilang sebelumnya. Mungkin juga dimakan piton-piton itu," sambung Sabar.
Dari Pantauan, letak RS PKU selain di tepi jalan Klaten-Boyolali juga berada di tepi sungai. Jarak bangunan RS dengan sungai hanya dipisahkan jalan dusun.
Bahkan beberapa instalasi RS berada di dekat tebing sungai yang tertutup rumpun bambu dan pohon.
Belum ada Komentar untuk "Evakuasi Ular Piton, Pria di Klaten Malah Tergigit"
Posting Komentar