Sejarah Awal Kerajaan Minanga Melayu


Minanga merupakan pusat Kerajaan Melayu yang telah ada pada tahun 645. Berita tentang keberadaannya didapat dari buku T'ang-Hui-Yao yang disusun oleh Wang p'u pada tahun 961 masa Dinasti Tang, di mana Minanga mengirimkan utusan ke Tiongkok pada tahun 645 untuk pertama kalinya. Selain itu nama Minanga juga muncul pada Prasasti Kedukan Bukit yang bertarikh 682. Minanga selanjutnya tetap menjadi daerah Kerajaan Melayu setelah ibu kotanya telah berpindah.

Dari Prasasti Kedukan Bukit, disebutkan bahwa Dapunta Hyang pendiri Sriwijayabertolak dari Minanga, dengan membawa puluhan ribu tentara lengkap dengan perbekalan. Berita tentang Kerajaan Melayu ini juga disebut dalam catatan perjalanan Pendeta I-tsing atau I Ching (義淨; pinyin Yì Jìng) (634-713) identik dengan kerajaan ini.

Selain dari berita buku T'ang-Hui-Yao, dari buku Tse-fu-yuan-kuei pada masa Dinasti Song yang dibuat atas dasar sejarah lama oleh Wang-ch'in-jo dan Yang I antara tahun 1005 dan 1013, juga menceritakan adanya utusan dari Kerajaan Melayu datang ke Tiongkok antara tahun 644 dan 645.

Ada beberapa pendapat sejarawan mengenai lokasi Minanga. Poerbatjaraka dan Soekmono berpendapat bahwa Minanga terletak di hulu Sungai Kampar, tepatnya dipertemuan Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri. Poerbatjaraka juga mengatakan bahwa kata Minangatamwan merupakan nama lama dari Minangkabau. Dr. Buchari mengemukakan bahwa Minanga berada di hulu Batang Kuantan. Sedangkan Slamet Muljana menyatakan bahwa Minanga berada di hulu Sungai Batanghari.

PENDIRIAN SRIWIJAYA

Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, pada tahun 682 Dapunta Hyang bertolak dari Minanga dengan membawa 20.000 tentara lalu mendirikan Kerajaan Sriwijaya. Ekspedisi ini juga bertujuan untuk memindahkan pusat kerajaan dari Minanga di pedalaman ke daerah yang strategis di tepi laut.

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Awal Kerajaan Minanga Melayu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel