Sejarah Asal Usul Terbentuknya Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh

Kabupaten Aceh Singkil adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Singkil merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan dan sebagian wilayahnya berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser.

Kabupaten ini juga terdiri dari dua wilayah, yakni daratan dan kepulauan. Kepulauan yang menjadi bagian dari Kabupaten Aceh Singkil adalah Kepulauan Banyak. Ibu kota Kabupaten Aceh Singkil terletak di Singkil.

Singkil sendiri berada di jalur barat Sumaterayang menghubungkan Banda Aceh, Medandan Sibolga. Namun, jalurnya lebih bergunung-gunung dan perlu dilakukan banyak perbaikan akses jalan agar keterpencilan wilayah dapat diatasi.

Diharapkan dalam waktu dekat Pelabuhan Singkil dapat dipergunakan sebagai pelabuhan transit untuk jalur barat Sumatera.
Hari jadi kabupaten Aceh Singkil sendiri yaitu tepat pada tanggal 20 April tahun 1999 M.

SEJARAH BERDIRINYA ACEH SINGKIL


Singkil menurut cerita rakyat asal katanya berasal dari “sekel” yang artinya“mau” ada pula yang mengatakan bahwa pada awalnya daerah ini bernama “Singkir”(R) bukan Singkil (L) Dipameokan begitu karena letaknya yang amat jauh dari Banda Aceh.

Namun, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut bahwa arti Singkil adalah pertama berasa tidak enak pada pendengaran (seperti ketika mendengar seseorang mengikir besi, ngilu) kedua Singkil adalah tali ikat pinggang yang biasa dipakai oleh perempuan yang sedang hamil.

Sejarah Kabupaten Aceh Singkil yang ada saat ini dimulai dari adanya sebuah kota singkil yang merupakan daerah pusat keraajaan. Pengembangan daerah ini selanjutnya diteruskan oleh pemerintah Hindia Belanda.

Kota Singkil di fungsikan sebagai mana layaknya sebuah kota yang kelahirannya dimulai pada masa penjajahan Belanda sehingga Singkil difungsikan sebagai pusat kota dagang dan pusat pelabuhan dagang dipantai Selatan Aceh, pada masa itu (diperkirakan pada abad ke 15 M).

Kapan kota Singkil pertama sekali di bangun bukanlah hal yang mudah untuk memastikannya. Diperlukan berbagai pendekatan terutama melalui pendekatan sejarah dan dilanjutkan dengan pendekatan empiris yaitu berdasarkan pengalaman yang ditemui dari alam dan hasil penemuan – penemuan melalui sebuahpenelitian yang komperehensif dan melibatkan berbagai pakar terutama dalam bidang arkeologi dan palean tropologi yang mengkaji asal – usul manusia, warna kulit, bentuk fisik, adat istiadat dan kepercayaan pada masa lampau.

Seperti tersebut dalam sejarah bahwa Syeikh Abdurra’uf As-Singkily lahir pada tahun 1615 M atau 1024 H. Apabila dikaitkan dengan kelahirannya maka secara tidak langsung menunjukan bahwa kemungkinan Singkil telah dibangun pada tahun tersebut atau abad sebelumnya.

Menurut legenda asal – usul Singkil itu dari tiga tempat yaitu dari kampong Gelombang di alur lae soraya, Simpang Kiri. Simpang kiri adalah daerah yang pertama kali terhempas oleh gelombang pasang naik dan sebagai muaranya adalah kuala kepeng.

Akibat erosi sungai, lama kelamaan menimbulkan tanah yang muncul kepermukaan sehingga sungai menjadi dangkal dan beralih kedaerah lain. Akibat dari erosi sungai tersebut  muncula daerah Paya Bumbung, Rantau Gedang, Teluk Ambun, Kuala Baru, dan kampong Singkil lama.

Menurut cerita kampong Singkil lama sudah tenggelam, kampong ini dahulu terletak di seberang kilangan yang bernama Pasir Tengah. Pada hari jumat terjadi amukan Hindia (lautan Indonesia), terjadi pergeseran dilaut yang begitu cepat, gelombang besar menghantam pantai pelabuhan singkil sehingga hilang dari permukaan, warga yang selamat dari amukan gelombang pindah ke daerah singkil yang ada sekarang, yang oleh belanda di namakan new Singkil di sekitar pasir tengah apabila terjadi pasang surut akan tampak batu – batu bekas peninggalan jaman dahulu.

Seorang pencatat bangsa portugis bernama Tome Pires, menulis buku laporan mengenai Nusantara dari tempat tinggalnya di malaka antara tahun 1512 – 1515 M, dia menulis mengenai pantai barat sumatra seperti pariaman minhak baras (Nias) dan baruus (Barus). Dia juga menulis tentang kerajaan ching guele atau Quencel (Singkil).

Dia menyebut bahwa kerajaan singkil berbatasan dengan barus, disebelah utara berbatasan dengan kerajaan mencopa atau daya (Aceh Barat). Aceh singkil pada waktu itu belum beragama kerajaan singkil waktu itu banyak menghasilkan damar, lada, emas. Singkil mempunyai perahu yang laju, dan ada sungai-sungai. Kerajaan singkil melakukan hubungan dagang dengan pasai, barus, dan pariaman.

Perkembangan kota singkil selanjutnya bagaikan sebuah drama yang meninggalkan sebuah tragedi yang memilukan. Saat kota singkil berada pada perkembangan ekonomi yang sanggat pesat, tiba-tiba pada tanggal 12 fepbruari 1861 kota singkil hancur karena dilanda gempa bumi (tektonik).

Dan gelombang yang sanggat dahsyat. Daerah lainya dipantai barat Aceh yang dilanda gempa bumi yang hebat adalah meukhik, susoh dan kuala bate. Gempa bumi telah mengakibatkan hancurnya semua inprastruktur yang dibangun pemerintah belanda sebelum tahun 1822.

MASA PENJAJAHAN BELANDA

Pada masa klonel singkil pernah dipimpin oleh raja yang bernama lebai depha. Pada mulanya raja ini menerima kehadiran belanda disingkil, bahkan ia memperlakukan belanda secara istimewa karena janji belanda yang menyanggupi membantu singkil untuk melepaskn diri dari kekuasaan kesultanan Aceh.

Janji belanda tersebut hanya tipu muslihat saja pada tanggal 14 maret 1672 singkil dipaksa untuk menanda tanda tangani perjanjianbelateral yang sangat merugikan yaitu bahwa kerajaan singkil harus setia sepenuhnya kepada belanda, semua hasil bumi harus dijual kepada asosiasi dagang belanda (VOC) dengan harga yang ditentukan Belanda.

Sekitar abad ke 17 asosiasi dengan inggris East indian company memasuki wilayah Singkil. Inggris lantas merampas hasil bumi yang sudah menjadi wewenang belanda. Memasuki abad ke18 singkil tidak lagi loyal kepada belanda.

Hal ini desebabkan karena kapal – kapal dagang inggris dan amerika mulai berdatangan. Kedua negara itu menumbuhkan iklim perdagangan bebas, berbeda dengan belanda yang memakai cara monopoli sehingga belanda mulai tersingkir dari singkil. Namun singkil lebih memilih bangsa amerika untuk menjual hasil buminya karena amerika mampu membeli dengan harga yang lebih mahal.

Pada suatu waktu pedagang amerika melakukan penipuan, hasil bumi yang telah diserahkan oleh orang singkil tidak di bayar. Rakyat singkil marah dan menyita sebuah kapal amerika. Membalas tindakan ini presiden amerika mengirim kapal perang Potomac pada tahun 1931 dan menyerang singkil.

MASA PENJAJAHAN JEPANG

Pada masa pendudukan jepang rakyat singkil sangat menderita. Kerja paksa rakyat singkil dalam membangun jalan runding / sidikalang telah menimbulkan korban jiwa yang cukup banyak.

Rakyat juga kekurangan makanan, pakaian dan menderita penyakit malaria. Bahan makanan sangat langka karena bahan makanan banyak yang di ambil oleh jepang untuk kebutuhan serdadu nya dan selebihnya di buang ke laut, rakyat hanya di beri makanan yang sangat terbatas. Pakaian tersebut terbuat dari kulit kayu dan getah.

Pakaian kulit kayu tidak saja dipakai untuk pakaian sehari – hari tetapi juga dipakai untuk naik pelaminan dan kain kapan. Rakyat yang berbgabung dalam keibodan(hansip, sekarang) di paksa untuk jaga malam di tepi pantai agar cepat di ketahui jika ada serangan musuh (sekutu).

Selain itu juga bekerja menggali parit – parit pertahanan. Apabila ada pejabat atau tokoh masyarakat yang mencoba membela kepentingan rakyat maka di tempeleng dan di tangkap untuk disisksa dengan alasan mata – mata sekutu. Setiap pegawai dan anak – anak sekolah bahkan masyarakat bisa pada setiap pagi mengikuti upacara dan di haruskan membungkuk (seikerei)kepada dewa matahari tersebut (tenno haika) raja syowa, sebagai penghoramatan.

Kota Singkil amat menarik untuk di kaji baik dari segi sejarah, sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Berdasarkan sejarah kota singkil pernah mengalami kejayaan terutama di bidang ekonomi pada sekitar awal abad ke 18. Ketika itu kota singkil menjadi bandar (pelabuhan) di bagian pantai selatan aceh dan sekaligus menjadi kota perdagangan.

Pada saat itu segala perdagangan lada, damar, sutra emas, dan hasil rempah – rempah yang akan di ekspor ke amerika sekrikat, harus melalui pelabuhan singkil, sehingga kota singkil menjadi daya tarik penduduk daerah lain sebagai tempat mencari pekerjaan. Kapal –kapal inggris dan amerika berdatangan ke singkil.

Kedua negara ini menumbuhkan iklim perdagangan bebas, berbeda dengan belanda yang memakai cara monopoli, sehingga belanda tersingkir dari singkil. Pada waktu itu pelabuhan utama singkil ada di tiga tempat di sebelah utara ditarik garis sampai ke barat ujung bawang, di sebelah timur pohon yang tinggi di sebelah barat ke arah selatan adalah bekas jalan ke singkil (depan benteng singkil).

Sumber : ogeksingkil.blogspot.co.id

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Asal Usul Terbentuknya Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel