Orang Kaya di Pati Masih Terima Bansos, Kades Bilang Kalau Dicoret Marah

PATI JATENG - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pati meminta Pemerintah Kabupaten Pati untuk memperbaiki data kemiskinan agar betul-betul valid.

Mereka menilai bahwa di lapangan masih banyak warga yang sebetulnya tidak layak dikategorikan sebagai penerima bantuan sosial.

Namun masih terdaftar sebagai penerima bantuan.

Dilansir dari situs tribunjateng.com, Hal tersebut dikatakan Subaskoro, anggota Kadin Pati, ketika menyampaikan pendapatnya dalam forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pati 2022.

Forum ini digelar di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (28/1/2021).

Adapun Subaskoro mengikuti kegiatan ini secara virtual melalui telekonferensi.

“Ke depan indikator angka kemiskinan harus betul-betul valid.

Jika tidak, angka kemiskinan kita akan sulit turun.

Terlebih, saat pandemi Covid-19 ini, angka kemiskinan cenderung naik.

Sebab, pemberian bansos adalah salah satu instrumen kenaikan angka kemiskinan,” papar dia.

Subaskoro menegaskan bahwa Kadin Pati siap bersinergi dengan pemerintah daerah dalam rangka memvalidkan data kemiskinan di Kabupaten Pati.

Menanggapi hal ini, Bupati Pati Haryanto tidak menampik bahwa memang masih ada sejumlah penerima bantuan yang sebetulnya kurang layak.

Bahkan, ia mengaku melihat sendiri beberapa warga yang rumahnya bagus dan memiliki kendaraan roda empat, tapi masih mau menerima bantuan sosial.

“Ada yang punya mobil, parkirnya di sebelah, tapi rumahnya dilabeli orang miskin penerima bantuan PKH.

Ketika saya tanya, apa tidak malu?

Dia mengaku itu mobil milik saudaranya.

Jadi dia tetap berharap menerima bantuan,” kata Haryanto.

Haryanto kemudian bertanya pada kepala desa mengapa yang bersangkutan tidak dicoret dari daftar penerima bantuan.

“Kata Kadesnya, yang bersangkutan datanya ada, kalau dicoret bisa marah.

penghasilannya katanya saat ini menurun,” tutur dia.

Senada, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3AKB) Pati, Subawi, membenarkan bahwa memang ada beberapa warga yang rumahnya tergolong bagus masih menerima bantuan sosial.

Umumnya mereka beralasan pendapatan menurun, atau bahkan tidak lagi bekerja, lantaran terdampak pandemi Covid-19.

“Dinsos mau menghindar juga tidak bisa, karena di tingkat desa juga sudah di-Musydes-kan, didaftarkan sebagai keluarga miskin.

Jadi kami usulkan ke Kemensos, masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial),” kata dia.

Subawi menyebut, validasi data ini sebetulnya secara berkala mengalami pemutakhiran.

Terlebih, program Mensos yang baru ialah mengupdate data setiap bulan sekali, melalui aplikasi SIKS NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial New Generation).

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya bukan lantas membiarkan adanya salah sasaran bantuan sosial. Pihaknya juga kerap melakukan graduasi, mengeluarkan warga yang dianggap sudah mampu dari daftar penerima bantuan.

“Perlu diketahui, terkait graduasi Program Keluarga Harapan (PKH), Pati peringkat satu se-Jawa Tengah.


Sumber : tribunjateng.com

Belum ada Komentar untuk "Orang Kaya di Pati Masih Terima Bansos, Kades Bilang Kalau Dicoret Marah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel