Kasihan bayi di Blitar kehilangan ibu dan kakeknya akibat covid - 19

 BLITAR JATIM - Seorang bayi di Blitar, Provinsi Jawa Timur, dilahirkan dalam keadaan selamat oleh ibu yang terinfeksi virus Corona (COVID-19). Tetapi, nyawa sang ibu tidak bisa diselamatkan. Bayi tersebut juga kehilangan kakeknya karena COVID-19.

Sekretaris Satgas Penanggulangan COVID-19 Kota Blitar, Hakim Sisworo memaparkan, kisah duka dialami warga Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo. Berawal ketika si ibu memilih pulang kampung ke Kota Blitar karena menjelang masa melahirkan. Dia tidak pulang bersama sang suami, karena status suami positif COVID-19 dari klaster pabrik tempatnya bekerja di Sidoarjo.



Namun rencananya untuk melahirkan di kampung halaman tak sesuai rencana. Karena mendadak, kondisi ibu mengeluhkan gejala yang mengarah ke COVID-19. Begitu memeriksakan diri ke rumah sakit, hasilnya dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19


Wanita berusia 26 tahun ini, sempat antre di tenda darurat, sebelum mendapatkan tempat di ruang isolasi. Begitu masuk ruang isolasi, kondisinya makin buruk.


"Tim medis kemudian mengajak musyawarah pihak keluarga. Sehingga diputuskan, mengambil tindakan operasi caesar untuk menyelamatkan bayinya. Operasi berjalan lancar, namun dua hari kemudian nyawa si ibu tidak dapat diselamatkan," tutur Hakim kepada detikcom, Sabtu (16/1/2021).


Hakim menyebut, kondisi bayi lelaki yang dilahirkan sangat sehat. Hasil swab testnya juga menunjukkan negatif COVID-19. Ayah jabang bayi kemudian dijemput untuk menyaksikan pemakaman sang istri pada Jumat (15/1). Sekaligus melihat kondisi anak lelakinya dari jarak dekat.


Duka keluarga itu belum berakhir. Ketika istrinya terkonfirmasi positif, Satgas COVID-19 langsung melakukan tracing dan testing. Ternyata ada beberapa anggota keluarga lain yang juga positif. Satu di antaranya, si kakek yang mempunyai rekam medis komorbid.


"Hanya selang sehari kami makamkan putrinya. Hari ini kami makamkan bapaknya atau kakek si jabang bayi. Virus Corona sekarang makin ganas, apalagi jika ada anggota keluarga yang mempunyai komorbid," ungkapnya.


Dalam sehari, Satgas COVID-19 Kota Blitar memakamkan rata-rata tiga pasien yang meninggal dunia. Baik dengan status masih suspek atau sudah terkonfirmasi positif COVID-19.


Kematian dalam wabah ini, masih didominasi pasien dengan komorbid yang merupakan hasil tracing kontak erat atau keluarga.


Melihat makin tingginya tingkat kematian dari klaster keluarga yang mempunyai komorbid, Hakim mengaku pihaknya melakukan evaluasi penanganan. Diantaranya, isolasi mandiri di rumah, hanya diizinkan jika dalam satu keluarga itu terkonfirmasi positif COVID-19 dan kondisinya tanpa gejala semua.


Namun jika di dalam rumah itu ada manula, ibu hamil dan menyusui atau anggota keluarga yang punya komorbid, maka pasien positif akan dijemput untuk dimasukkan gedung isolasi.


Hari ini, kami makamkan 4 jenazah positif COVID-19, menyemprot disinfektan di 17 titik lokasi. Dan menjemput 24 pasien positif tanpa gejala untuk kami bawa ke Poltekkes. Saya mohon dengan sangat, bantu kami memutus rantai penyebarannya. Kami kewalahan, dan hanya kesadaran masyarakat disiplin menerapkan prokes yang bisa membantu meringankan tugas kami ini," pungkasnya.


Sumber: detik.com

Belum ada Komentar untuk "Kasihan bayi di Blitar kehilangan ibu dan kakeknya akibat covid - 19"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel