Demi Sesuap Nasi, Nelayan Lamongan Nekat Melaut

LAMONGAN JATIM - Tuntutan ekonomi membuat ribuan nelayan Lamongan masih melaut meski melawan gelombang tinggi. Tercatat, 9 ribu nelayan Lamongan menerjang gelombang tinggi antara 1,5 meter hingga 2 meter.


Sekretaris Dinas Perikanan Lamongan, Abdullah Ubaid membenarkan jika saat ini ada sebanyak 9 ribu nelayan yang masih melaut di tengah gelombang tinggi. Pihaknya, kata Ubaid, sudah memberikan peringatan pada nelayan terkait gelombang tinggi.


"Nelayan dihantui rasa ketakutan karena harus menerjang gelombang tinggi antara 1,5 meter hingga 2 meter. Menurut laporan tertulis BMKG 4 Januari kemarin, gelombang di perairan Lamongan diperkirakan 1.5 meter sampai 2 meter tingginya," kata Abdullah kepada wartawan, Selasa (5/1/2021).


Ubaid mengatakan upaya dengan imbauan agar nelayan sementara tidak melaut sudah dilakukan. Namun, tetap saja sekitar 60 persen dari 20 ribu jumlah nelayan atau sekitar 9 ribu nelayan tetap berangkat melaut. Ubaid mengungkapkan, tuntutan ekonomi untuk keluarga menjadi alasan nelayan Lamongan nekat melaut meski harus melawan gelombang tinggi laut di perairan pantai utara.


Kebanyakan karena alasan tuntutan ekonomi," terang Ubaid.


Gelombang tinggi di laut pantura Lamongan ini, menurut Ubaid, diakui memicu rasa ketar-ketir lantaran potensi kecelakaan laut sewaktu-waktu bisa dialami para nelayan. Ubaid menambahkan, gelombang tinggi di Laut Jawa ini dipicu adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara yang berpusar ke barat laut dan berlabuh di timur laut dengan kecepatan 5-30 knot.


Banyaknya nelayan Lamongan yang masih melaut ini juga diakui Pelabuhan dan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong. Kepala PPN Brondong Ibrahim membenarkan fenomena alam berupa gelombang tinggi di Laut Jawa ini. Ibrahim menyebut, 2 hari ini gelombang tinggi diperkirakan juga masih terjadi, namun nelayan masih tetap melaut.


"Selasa, (5/12/2021 ) hingga Rabu (6/1/2021) prakiraan gelombang tinggi ternyata tidak menyurutkan tekad para nelayan di Pelabuhan Brondong, mereka masih nekat berangkat melaut," terangnya.


Ibrahim mengungkapkan, di Pelabuhan Brondong memang masih ada perahu atau kapal yang sandar. Namun, masih ada juga nelayan yang berlayar meski sudah diperingatkan.


"Kami sudah memberi peringatan, tapi ya karena alasan ekonomi sehingga kami pun tidak bisa memaksa," pungkasnya.


Sumber : detik.com

Belum ada Komentar untuk "Demi Sesuap Nasi, Nelayan Lamongan Nekat Melaut"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel