Inilah Ciri ciri Habib (Sayyid) Keturunan Nabi Muhammad SAW

Habib di kalangan Arab-Indonesia adalah gelar bangsawan Timur Tengah yang merupakan kerabat Nabi Muhammad (Bani Hasyim) dan secara khusus dinisbatkan terhadap keturunan Nabi Muhammad melalui Fatimah az-Zahra (yang berputera Husain dan Hasan) dan Ali bin Abi Thalib. Habib yang datang ke Indonesia mayoritas adalah keturunan Husain bin Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib dan Fatimah binti Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib.


Di sisi lain ada pendapat bahwa pihak Ali bin Abi Thalib juga memiliki keturunan dari isteri-isteri lainnya, tetapi mereka bukan termasuk dzurriyyah atau keturunan Nabi Muhammad, karena bukan dilahirkan dari Rahim Fatima, yang mana anak kandung Nabi Muhammad.

Gelar Habib tersebut terutama ditujukan kepada mereka yang memiliki pengetahuan agama Islam yang mumpuni dari golongan keluarga tersebut. Gelar Habib juga berarti panggilan kesayangan dari cucu kepada kakeknya dari golongan keluarga tersebut. Diperkirakan di Indonesia terdapat sebanyak 1,2 juta orang yang masih hidup yang berhak menyandang sebutan ini.

Berdasarkan catatan organisasi yang melakukan pencatatan silsilah para habib ini, Ar-Rabithah, ada sekitar 20 juta orang di seluruh dunia yang dapat menyandang gelar ini (disebut Sayyid) dari 114 marga. Hanya keturunan laki-laki saja yang berhak menyandang gelar habib.

Habib Ahmad Muhammad bin Alatas, Ketua Maktab Nasab Rabithah Alawiyah, bercerita tentang asal mula munculnya gelar habib.

Rabithah Alawiyah adalah organisasi pencatat keturunan Nabi Muhammad di Indonesia. Mereka yang melakukan pendataan secara resmi terkait siapa saja orang Indonesia yang memiliki pertalian darah dengan Rasulullah.

Habib Ahmad Muhammad bin Alatas mengatakan, asal-usul nama habib pertama kali berasal di Yaman, kemudian Indonesia, Afrika, dan India.

Orang-orang yang mempunyai gelar habib itu dicintai karena mereka mempunyai pertalian silsilah dengan Nabi Muhammad. Ke manapun berhijrah, mereka selalu diterima oleh masyarakat karena mampu beradaptasi dengan wilayah yang mereka masuki.

Habib Ahmad mengatakan bahwa gelar habib yang dimiliki oleh seseorang bisa hilang, “Kalau seorang habib pindah agama, dari Islam ke Kristen misalnya, orang itu tidak bisa disebut habib lagi.”

“Kalau seorang habib melakukan perbuatan yang munkar, biasanya habib lainya akan mendatangi, mempertanyakan, lalu menasihatinya. Kalau para habib melakukan perbuatan onar, itu berbahaya sekali. Kata para ulama, dosanya bisa berlipat ganda".

Berikut ini adalah ciri ciri Habib (Sayyid) keturunan nabi Muhammad :

  • Memiliki Wajah Seperti Orang Arab
  • Bisa Beradaptasi dengan Lingkungan
  • Cara Berdakwah Banyak diterima Masyarakat
  • Tidak Menyebar Kebencian
  • Berdakwah Dengan Banyak Bersholawat
  • Tidak Suka Berpolitik
  • Taat Kepada Umaro' (Pemerintah)
  • Menghormati Alim Ulama meski Derajatnya Lebih Tinggi
  • Mengedepankan Ajaran Islam

Itulah sedikit penjelasan tentang ciri-ciri Habib (Sayyid) Keturunan Nabi Muhammad SAW. Jika ada kesalahan informasi silahkan beri kami masukkan dengan berkomentar di bawah ini.

5 Komentar untuk "Inilah Ciri ciri Habib (Sayyid) Keturunan Nabi Muhammad SAW"

  1. Habib adalah keturunan sayidina ali karena hanya lewat jalur laki aja!?
    Klok nasab Rasulullah tidak terputus kecuali kafir!?

    BalasHapus
    Balasan
    1. habib itu yang bener dari keturunan rasulullah melalui sayyidatuna fatimah

      Hapus
  2. Tidak semua Sayyid atau pun Habib berwajah Arab ada yg berwajah seperti pribumi hal ini pernah ditegaskan oleh Ketua Robithoh Alawiyah yg penting penelusuran mereka bisa dilacak sampai lima generasi Kakeknya

    BalasHapus
  3. Tidak semua berwajah arab...
    Wajah pribumi pun ada...kita sebagai hambanya,tdak bisa memastikan...yg berhak ats smua dibumi...hanya Allah ajjawajalla yg tawu

    BalasHapus
  4. Setau sy juriyah Rasululullah SAW tidak terbatas hanya berwajah arab, yg lahirnya di somalia mayoritas berkulit hitam begitupula yg bertempat di tiongkok mka akan bermata sipit dan berkulit kuning

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel