Inilah Kisah Wafatnya Nabi Adam As

Nabi Adam memiliki umur yang panjang, bahkan beliau hidup selama kurang lebih 1000 tahun dan telah memiliki keturunan yang banyak. Sehingga tibalah saat nya ia untuk bertemu kembali dengan sang Penciptanya, yaitu Allah SWT.

Kuwaluhan.com

Disebutkan dalam buku Imam Ibnu Katsir bahwa para ulama berbeda-beda dalam meriwayatkan usia nabi Adam, Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Abbas dan Abu Hurairah secara Marfu' Bahwa usia Adam yang termaktub dalam Lauhul mahfuza adalah seribu tahun.

Dalam kitab Taurat juga menyebutkan bahwa Adam hidupselama 930 tahun. Jika keterangan dalam taurat ini benar dan terjaga dari tangan-tangan yang merubah kitab suci ini, maka bisa jadi keterangan ini benar adanya dan hampir sama dengan hadits nabi saw. yakni keterangan mereka yang menyebutkannabi Adam hidupselama 930 tahun adalah perhitungan menurut berputarnya matahari (kalender Syamsiyah), yang sekarang dikenal dengan tahun masehi, dan jika di hitung menurut berputanya bulan (kalender qomariyah) yang sekarang dikenal dengan tahun hijriyah maka menjadi 957 tahun dan itu adalah masa yang dihabiskan Adam selama tinggal di bumi setelah turun dari surga,lalu masa itu ditambah dengan masa yang dihabiskan Adam di surga selama 43 tahun.

Sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Katsir bahwa, "Para ahli sejarah mengungkapkan bahwa Nabi Adam tidak akan meninggal terkecuali ia telah melihat keturunannya, dari anak cucunya, cicit dan terus kebawah hingga jumlah mencapai 400rb jiwa."

Kemudian dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, :

"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisa : 1)

Disebutkan bahwa Nabi Adam menderita sakit beberapa hari hingga pada hari Jumat, kemudian datanglah malaikat untuk mencabut nyawanya sekaligus mengungkapkan bela sungkawa kepada pemegang wasiat yaitu Syits.

Dari Uttiy bin Dhamurah As-Sa'di, ia berkata bahwa "Aku melihat seorang syeikh di Madinah sedang berbicara. Lalu aku bertanya tentangnya." Kemudian mereka menjawab, 'Itu adalah Ubay bin Ka'ab." Ketika itu Ubay berkata, "Saat maut datang menjemput Adam, ia berkata kepada anak-anaknya, "Wahai anak-anakku, aku ingin memakan buah surga." Maka anak-anaknya pun pergi mencarikan buah tersebut.

Namun di tengah perjalanan, mereka disambut oleh para malaikat yang membawa kain kafan, dan wewangian. Selain itu mereka juga membawa sejenis kapak, skop dan cangkul.

Para malaikat pun bertanya, "Wahai anak-anak Adam, apa yang kalian cari ? atau apa yang kalian mau ? Dan kemana kalian pergi ?" Mereka kemudian menjawab, "Bapak kami sakit, dan dia ingin makan buah dari surga." Lalu para malaikat berkata, "Pulanglah, karena ketetapan untuk bapak kalian telah tiba." Lalu para malaikat mendatangi rumah Adam, Hawa yang melihat dan mengenali mereka, berlindung kepada Adam. Namun Adam berkata, "Pergilah engkau dariku, sungguh aku diciptakan sebelummu. Biarkan nyawaku dicabut oleh para malaikat Rabb-ku."

Lalu para malaikat mencabut nyawa Adam pada hari Jumat. Mereka memandikannya, mengkafaninya, memberinya wewangian, menyiapkan kuburnya dengan membuat liang lahat di kuburnya, menshalatinya. Lalu mereka masuk ke kuburnya dan meletakkan Adam di dalamnya, lalu meletakkan bata diatasnya.

Kemudian mereka keluar dari kuburnya, mereka menimbunnya dengan batu. Kemudian mereka keluar dari kubur, lalu menimbunnya dengan tanah. Lalu mereka berkata, "Wahai Bani Adam, ini adalah tuntunan bagi kalian pada orang mati diantara kalian." (Diriwayatkan oleh Abdullah bin Imam Ahmad dalam Zawaidul Musnad, 5/ 136)

Ibnu Katsir menyebutkan bahwa "Hadits ini sanadnya shahih kepadanya, yakni kepada Ubay bin Ka'ab."  (Al-Bidayah wan Nihayah, 1/98)

Kemudian Al-Haitsami berkata, "Diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad, Rawinya adalah rawi-rawi hadits shahih, kecuali Uttiy bin Dhamurah. Dia adalah rawi tsiqah." (Majmauz Zawaid, 8/199)

Dari hadits ini diketahui bahwa saat malaikat maut akan menjemputnya, tiba-tiba Adam sangat merindukan buah surga. Hal ini menunjukkan betapa cintanya ia kepada surga dan kerinduannya untuk kembali kepadanya. Selain itu bisa jadi keinginannya untuk makan buah surga merupakan tanda dekatnya ajal.

Sebagian hadits menyebutkan bahwa Adam mengetahui hitungan tahun-tahun umurnya. Ia menghitung umurnya yang telah berlalu. Dan nampaknya ia mengetahui bahwa tahun-tahun umurnya telah habis.

Para malaikat diutus Allah untuk mengurus jenazah Adam. Setelah nyawa Adam dicabut, mereka kemudian memandikannya, mengkafankannya, memberinya wangi wangian lalu menggali kuburnya, menshalatinya, memasukkannya ke kuburnya dan menutupnya dengan bata. Kemudian mereka keluar dari kubur dan menimbunkan tanah kepadanya. Para malaikat mengajarkan semua itu kepada anak-anak dan cucu nabi Adam.

Wallohua'lam Bisshowab

Belum ada Komentar untuk "Inilah Kisah Wafatnya Nabi Adam As"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel