Sejarah asal usul Kholifah Ustman bin Affan RA

Nama khalifah Usman bin Affan adalah Usman bin Affan bin Abil’Ash bin Umayyah bin Abdisy Syams bin Abdi Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Luay bin Gholib. Nasab beliau bertemu dengan Rosulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam pada kakek ke lima yaitu Abdul Manaf dari jalur ayahnya. Beliau menisbatkan dirinya kepada bani Umayyah, salah satu kabilah Quraisy.

Beliau dilahirkan di Thoif, sebagian pendapat ada yang mengatakan di Mekah. Beliau lahir pada tahun 567 M, yakni enam tahun setelah tahun gajah, beliau lebih muda dari Rosul SAW selisih enam tahun. Ibu beliau bernama Arwa binti Kuraiz bin Robi’ah bin Hubaib bin ‘Abdi syams bin ‘Abdi Manaf . Beliau tumbuh diatas akhlak yang mulia dan perangai yang baik. Beliau sangat pemalu, bersih jiwa dan suci lisannya, sangat sopan santun, pendiam dan tidak pernah menyakiti orang lain.

Beliau suka ketenangan dan tidak suka keramaian, kegaduhan, perselisihan, teriakan keras. Dan beliau rela mengorbankan nyawanya demi untuk menjauhi hal-hal tersebut. Dan karena kebaikan akhlak dan mu’amalahnya, beliau dicintai oleh Quraisy, Nama panggilannya Abu Abdullah dan diberi gelar Dzunnurrain (yang mempunyai dua cahaya). Sebab digelari Dzunnuraian karena beliau menikahi dua putri rasulullah yaitu:

Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah berkata ; Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan denganmu. Dari pernikahannya dengan Ruqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar anaknya meninggal ketika berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah. Beliau wafat pada tahun 35 Hijriah berumur 82 tahun. Menjabat sebagai khalifah ketiga selama 12 tahun.

khalifah usman bin affan mempunyai 9 anak laki-laki yaitu Abdullah al-Akbar, Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Uban, Said dan Abdul Muluk dan 6 anak perempuan.

Utsman bin’Affan Radhiyallahu‘anhu hidup ditengah orang-orang musyrikin Quraisy yang menyembah berhala-berhala, namun beliau tidak menyukai kesyirikan, animisme dinamisme serta adat istiadat yang kotor. Beliau menjauhi segala bentuk kotoron jahiliyah yang mereka lakukan, beliau tidak pernah berzina, membunuh, ataupun meminum khamer. Perjuangannya dalam membela Islam tidak hanya dengan hartanya saja. Tapi juga raga dan nyawanya.

Beliau sangat senang mengeluarkan hartanya demi kepentingan Islam. Hingga pernah mengirimkan setengah pasukan ke medan perang dengan hartanya. Pernah mendermakan 300 unta dan 50 kuda tunggangan[5]. Begitu juga mendermakan 1000 dinar yang diserahkan langsung kepada Rasulullah.

Rasulullah pun berkata; “Apa yang diperbuat pada hari ini, Utsman tidak akan merugi (di akhirat)” (HR.Tirmidhi). Pada waktu orang-orang membutuhkan air untuk keperluan dirinya dan hewan ternaknya, Utsman membeli sumber mata air dari Raimah, seorang Yahudi, untuk diwakafkan kepada umum. Mengenai kedermawannya, Abu Hurairah berkata; “Utsman bin Affan sudah membeli surga dari Rasulullah dua kali; pertama ketika mendermakan hartanya untuk mengirimkan pasukan ke medan perang. Kedua ketika membeli sumber air (dari Raimah)” (HR.Tirmidhi).

khalifah usman bin affan termasuk 10 orang yang dikabarkan akan masuk surga. Dalam menjalani hidupnya, beliau sangat takut dengan azab dan siksa Allah. Hingga suatu ketika berkata;
"Sekiranya diriku berada di antara surga dan neraka dan saya tidak tahu mana diantara dua itu saya akan masuk, niscaya saya akan pilih menjadi abu sebelum aku tahu ke mana saya dimasukkan. Rasulullah pernah mengkabarkan bahwa dirinya termasuk ahli surga karena sabar dan tawakal menghadapi cobaan dan derita dari Allah. Begitu fitnah yang menimpa dirinya hingga akhirnya terbunuh secara kejam dan dholim. Pada waktu perang Uhud, beliau berdiri bersama Rasulullah, Abu Bakar dan Umar. Tiba-tiba gunung itu bergetar, kemudian Rasulullah berkata; Mohon jangan lari, tetap berada di Uhud. Jangan takut, kamu bersama nabi, Abu Bakar dan dua orang syahid" (HR.Bukhori).

Khalifah Usman bin Affan ketika di Makkah

Ketika Allah memerintahkan Rasul SAW untuk berdakwah di jalan Allah, dan Abu Bakar sudah masuk Islam, beliau pun pergi mendatangi Utsman  mengajaknya masuk Islam. khalifah usman bin affan pun seketika itu langsung menerima ajakan untuk masuk Islam dan beliau mengucapkan dua kalimat syahadat. Hal ini dikarenakan, agama ini mengajak kepada tauhid, membasmi kesyirikan, didalamnya terdapat seruan untuk berakhlak yang mulia dan berperangai yang baik.

Utsman akhirnya beriman kepada agama yang lurus ini dan beriman kepada Rasul-Nya SAW, karena beliau mengenal betul kejujuran, amanah, dan kemuliaan akhlak Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Beliaupun menjadi orang-orang yang pertama masuk Islam. Akan tetapi, kaum beliau tidak membiarkan begitu saja, bahkan mereka menyakiti dan menyiksa beliau bersama orang-orang beriman lainnya. Orang orang Quraisy mengancam dan menguji (kekuatan) agama mereka, untuk mengembalikan mereka dari menyembah Allah kepada penyembahan berhal-berhala.

Ketika bertambah penyiksaan, penganiayaan dan gangguan mereka serta usaha mereka untuk menghalangi mereka dari Islam, maka mereka pun hijrah ke negeri Habasyah (Ethopia).
Dan diantara pelopor hijrah tersebut adalah Utsman bin’Affan Radhiyallahu ‘anhu dan istri beliau yaitu Ruqayyah Radhiyallahu ‘anha binti Nabi MuhammadShallallahu ‘alaihi wa Sallam. Beliaupun terhitung sebagai orang pertama yang berhijrah dari umat Islam ini.

Al quran telah mengkisahkan hal tersebut pada surat An – Nahl. Allah SWT berfirman:

والدين هاجروا من بعد ما ظلموا لنبوئنهم في الدنيا حسنة ولأجر الأخرة أكبر لو كانوا يعلمون .

Dan orang – orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui “.” [QS. An – Nahl : 41] 

Khalifah Usman bin affan hijrah dan meninggalkan negeri serta keluarganya demi berpegang dengan agama dan aqidahnya. Hal ini menunjukkan akan kuatnya keimanan, keyakinan dan keterikatan beliau dengan Allah SWT serta hari akhir. Beliau rela hidup dalam keterasingan, kehilangan mata pencaharian (perdagangan), kedudukan ditengah masyarakat serta kewibawaan. Beliau pindah kenegri orang lain demi Allah dan dijalan Allah, bukan untuk berdagang dan mendapatkan keuntungan materi, namun semuanya untuk perdagangan akhirat serta meraih surga dan diselamatkan dari api neraka. Kemudian ketika tersebar berita akan Islamnya penduduk Mekkah dan sampai berita ini kepada mereka di Habasyah, mereka pun kembali hingga ketika telah mendekat ke kota Mekkah, mereka akhirnya sadar bahwa berita tersebut tidaklah benar.

Baca juga Sejarah Kholifah Abu Bakar As-Shiddiq ra

 Tapi, mereka tetap masuk kota Mekkah dengan jaminan keamanan dari sebagian penduduk Mekkah. Diantara yang kembali tersebut adalah Utsman bin Affan dan istri beliau Ruqayyah Radhiyallahu ‘anha. Utsman kembali menetap di Mekkah dan kembali mendapatkan gangguan dan penganiayaan dari orang-orang Mekkah. Tapi hal tersebut tidak membuatnya lari dari agamanya, hingga Nabi SAW berhijrah ke kota Madinah bersama para sahabatnya dan beliau pun ikut serta berhijrah. Usman termasuk orang yang berhijrah dua kali. Hal ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya[8].

Khalifah Usman bin Affan ketika di Madinah

khalifah usman bin affan kembali menetap di Mekkah dan kembali mendapatkan gangguan dan penganiayaan dari orang-orang Mekkah. Tapi hal tersebut tidak membuatnya lari dari agamanya, hingga Nabi SAW berhijrah ke kota Madinah bersama para sahabatnya dan beliau pun ikut serta berhijrah. Di kota Madinah mereka di sambut baik oleh penduduknya. Rosul SAW mempersaudarakan mereka dengan kaum Anshor yang mana sahabat utsman mendapat bagian dengan Aus bin Tsabit, Rosul SAW sebelum shulhul hudaibyyah mengutus beliau ke Makkah, kemudian datang kabar atas terbunuhnya beliau oleh penduduk Makkah, pada saat itu Rosul SAW meminta para sahabat untuk berbai’at yang di kenal dengan Ba’iatur Ridwan ,Rosul SAW juga membangun masjid quba’, dan beliaulah yang pertama kali melakukan perluasan masjid tersebut karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima ( haji ).

Awal kekholifahan Usman bin Affan

Khalifah usman bin affan menjabat kholifah setelah wafatnya sahabat Umar RA bulan Muharrom tahun 24 H ketika itu sahabat Umar RA berusia 68 menurut hitungan masehi atau 70 menurut hitungan hijriyyah. Awal masa kekhalifahan Utsman dilakukan dengan majelis syuro, atas usulan Umar yang pada mulanya ia ragu, namun setelah di fikir matang-matang, bahwa kalau dibiarkan begitu saja keadaan akan kacau. Oleh karena itu, umar membentuk majelis syura, menjelang wafat Umar bin Khattab berpesan selama tiga hari, imam masjid hendaknya diserahkan pada Suhaib al-Rumi. Namun pada hari keempat hendaknya telah dipilih seorang pemimpin penggantinya.

Umar memberikan enam nama. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqas, Abdurrahman bin Auf dan Thalhah bin Ubaidillah. Keenam orang itu berkumpul. Abdurrahman bin Auf memulai pembicaraan dengan mengatakan siapa diantara mereka yang bersedia mengundurkan diri. Ia lalu menyatakan dirinya mundur dari pencalonan. Tiga orang lainnya menyusul. Tinggallah Utsman, dan Ali, maka Abdurrahman ditunjuk menjadi penentu. Ia lalu menemui banyak orang meminta pendapat mereka. Namun pendapat masyarakat pun terbelah. Imar anak Yasir mengusulkan Ali. Begitu pula Mikdad. Sedangkan Abdullah bin Abu Sarah berkampanye keras untuk Utsman. Abdullah dulu masuk Islam, lalu balik menjadi kafir kembali sehingga dijatuhi hukuman mati oleh Rasul.

Atas jaminan Utsman hukuman tersebut tidak dilaksanakan. Abdullah dan Utsman adalah “saudara susu”. Disebutkan bahwa, sebagian besar warga memang cenderung memilih Utsman. Saat itu, kehidupan ekonomi Madinah sangat baik. Abdurrahman -yang juga sangat kaya– pun memutuskan Ustman sebagai khalifah. Abdurrahman adalah ipar Ustman. Mereka sama-sama keluarga Umayah. Pada saat diangkat, ia telah berusia 70 tahun.

Prestasi-prestasi Yang Pernah diraih Pada Masa khalifah usman bin affan

Masa kekhalifahan Usman bin Affan merupakan masa yang paling makmur dan sejahtera. Ada yang menyebutkan dalam ceritanya sampai rakyatnya melakuakan haji berkali-kali. Bahkan seorang budak dijual sesuai berdasarkan berat timbangannya. Beliau adalah khalifah yang pertama kali melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji).

Beliau mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya, membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara. Hal ini belum pernah dilakukan oleh khalifah sebelumnya. Abu Bakar dan Umar bin Khotthob biasanya mengadili suatu perkara di masjid. Pada masa Utsman khutbah Idul fitri dan idul adha didahulukan sebelum sholat. Begitu juga adzhan pertama pada sholat Jum’at. Beliau memerintahkan umat Islam pada waktu itu untuk menghidupkan kembali tanah-tanah yang kosong untuk kepentingan pertanian. Pada masa Utsman juga, kekuatan Islam melebarkan ekspansi. Untuk pertama kalinya, Islam mempunnyai armada laut yang tangguh. Muawiyah bin Abu Sofyan yang menguasai wilayah Syria, Palestina dan Libanon membangun armada itu. Sekitar 1.700 kapal dipakai untuk mengembangkan wilayah ke pulau-pulau di Laut Tengah.

Wallohua'lam Bisshowab

Belum ada Komentar untuk "Sejarah asal usul Kholifah Ustman bin Affan RA"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel