Kisah cerita Nabi Syits dan garis keturunan nya

Nabi Syits adalah keturunan dari nabi Adam yang lahir tunggal dari seluruh putra kembarnya. Beliau memiliki wajah yang mirip dengan nabi Adam. Oleh Allah SWT, Syits diangkat menjadi nabi karena mempunyai kebijaksanaan terhebat dalam sepanjang masa.

Nabi Syits hidup sekitar tahun  3630 sampai 2718 sebelum masehi, berbeda dengan manusia saat ini yang berumur paling lama 100 tahunan, nabi syits hidup sekitar 912 tahun, meninggal pada usia 1042 tahun. Istri Nabi Syits bernama Azura (hazurah), dari pernikahannya dengan Azura pada usia ke 105 tahun, lahirlah seorang anak bernama enos. Ia juga merupakan guru Nabi Idris yang pertama kali mengajarkan membaca dan menulis, ilmu falak, menjinakkan kuda dan lain-lain

Nabi Adam memberikan nasihat penting kepada Nabi Syit A.S, antara lain sebagai berikut :

1-Janganlah kamu merasa tenang dan aman hidup di dunia. Karena aku merasa tenang hidup di surga yang bersifat abadi, ternyata aku dikeluarkan oleh Allah daripadanya.


2-Janganlah kamu bertindak menurut kemauan hawa istri-sitri kamu. Karena aku bertindak menurut kesenangan hawa istriku, sehingga aku memakan pohon terlarang, lalu aku menjadi menyesal.

3-Setiap perbuatan yang kamu lakukan, renungkan terlebih dahulu akibat yang akan ditimbulkan. Seandainya aku merenungkan akibat suatu perkara, tentu aku tidak tertimpa musibah seperti ini.

4-Ketika hati kamu merasakan kegamangan akan sesuatu, maka tinggalkanlah ia. Karena ketika aku hendak makan syajarah, hatiku) merasa gamang, tetapi aku tidak menghiraukannya, sehingga aku benar-benar menemui penyesalan.

5-Bermusyawarahlah mengenai suatu perkara, karena seandainya aku bermusyawarah dengan para malaikat, tentu aku tidak akan tertimpa musibah.

Cerita Nabi Syits dalam versi Jawa

Nabi adam yang sangat menyayangi Syits, sehingga kemudian Nabi adam memohon kepada Allah agar suatu saat nanti Syits menjadi penguasa atas keturunan saudara-saudaranya. Ketika nabi adam berdoa, Ngejajil mendengarnya. Maka iblis itu berhasrat untuk mencampurkan darah keturunannya dengan darah syits.

Di ruang peradunan, Dewi Mulat, yaitu istri syits saat itu sedang tidur lelap. Adanya kesempatan tersebut digunakan oleh Ngajajil untuk menukar dewi mulat dengan putrinya yang bernama Dewi Dlajah. Karena dewi Dlajah memiliki serupa dengan DEwi Mulat, syits yang menyaksikan istrinya hanya mengenakan gaun tembus pandang itu sontak terbakar gairah kelakiannya. Syits menyetubuhi Dlajah. Seusai benih kehidupan dipancarkan Syits ke dalam ladang rahim Dlajah, Ngajajil menukar putrinya itu dengan mulat. Belum puas sekali bersegama, syits kembali memancarkan benih kehidupan ke dalam ladang Rahim Mulat.

Waktu terus berjalan, hingga lahirnya putra putra SYits. Dari rahim mulat, lahirlah bagi laki-laki normal dan cahaya berkilauan. Dari rajim Dlajah, lahirlah gumpalan darah yang berkilauan. Oleh ngajajil, gumpalan darah itu disatukan dengan cahaya berikilauan dari rahim mulat. Putra mulat diberi nama Sayid Anwas. Putra paduan mulat dan dlajah diberi nama Sayid Adwar.

Di masa kecilnya, sayid anwas yang dikaruniai wajah yang tampan itu diasuh oleh Nabi Adam. Sedang Sayid anwar yang berparah mempesona itu diasuh oleh Ngajajil. Sebagai putri yang terberkati, kedua putra syits tersebut memiliki kemampuan yang luar biasa. Yang berbeda antara keduanya adalah, jika Sayid Adwas menyenangi ilmu agama, sedangkan sayid anwar menyenangi laku tirakat dan bertapa.
Sayid Anwar yang telah nginjak usia dewasa kepada Ngajajil, “Sebenarnya siapa ayahku, kek?”

Ngajajil pun menjawab “ketahuilah, cucu! kau masih keturunan Syits.” Kemudian ngajajil menhirup napas panjang sebelum menghembuska kuat-kuat. “Kalau kau ingin bertemu dengan ayahmu. Maka carilah Syits, putra mantuku itu”

Mendengar penuturan Ngajajil, Sayid Anwar segera berpamitan. Mencari Syits. Setelah bertemua dengan Syits, awalnya SYits tidak mengakui Sayid Anwar sebagai putranya. Tapi setelah mendapatkan terang batin dari Allah, SYits merangkul Sayid Anwar. Rangkulan haru antara ayah dan putra.

Seperti Sayid Anwas. Sayid anwar kemudian hidup di bawah asyuhan adam. Oleh sang kakek, asyid anwar mendapatkan pesan agar tidak meminum air kehidupan. Namun pesan itu dilanggarnya. Karenanya Sayid anwar diusir pergi oleh Adam.

Dengan penuh rasa kecewa, sayid anwar akhirnya pergi meninggalkan adam untuk berkelanan. Di tengah perjalanan, sayid anwar bertemua dengan malaikat harut dan marut yang menyesatkannya ke arah tepian sungai nil. Di tepian sungai nil tersebut, ia bertemua dengan beberapa anak adam lainnya.

Kepada paman-pamannya, sayid anwar belajar ilmu laduni yang dapat melihat masa depan dan juga berbagai ilmu lainnya. Sesudah mendapatkan cukup bekal ilmu, sayid anwar melanjutkan perjalanan ke arah lemah dewani yang terletak di antara pulau maldewa dan laksdewa. Di pulau kecil tersebut, sayid anwar melakukan tapa brata yang cekat melihat matahari dari terbit hingga terbenam. Setelah tujuh tahun bertapa, sayid anwar dapat menundukkan bangsa jin.

Mengetahui bahwa bangsa jin telah dikalahkan oleh sayid anwar, prabu naradi yang merasa terancam kekuasaannya itu melabrak dan mengajak asyid anwar untuk berduel. Dalam pertarungan itu, prabu nuradi mengalami kekalahan. Sesudah turun tahta, prabu naradi mengangkat sayid anwar sebagai raja jin dan menyerahkan putrinya sebagai permaisuri. Ketika telah menjadi rasa, sayid anwar memiliki gelar prabu nurasa.

Prabu nurasa yang telah tinggal abadi di tempat yang tingi (kahyangan) meminta izin pada Tuhan sebagai penguasa alam semesta. Tuhan mengabulkan doa nurasa untuk menjadi seorang murtad dari ajaran keturunan adam. Ketika menjadi rasa, Lemah dewani diubah menjadi tanah jawi, (tanah jawa)

Dari prabu Nurasa, lahirlah keturunan-keturunan yang akan menjadi raja di tanah jawa. Berikut ini merupakan urutan garis keturunan dari Prabu Nurasa :

Sang hyang wenangSang Hyang TunggalSang Hyang Manikmayasang hyang BramabramaniAbiyasaPanduArjunaAbimanyuparikesitudayanaGrendayanaJayabayaJayamilayaJayamisenaKusumawicitraCitrasomaPancadriyaAnglingdriyaSuwelacalaSeri MahapunggungKandiawanGentayuLembu AmiluhurPanjiKuda LaleanBanjaransariMundingsariMundingwangiPamekasJaka SeseruhPrabu AnomAdaningkungHayam WurukLambu AMisaniBra TanjungBrawijayaBondan KejawanGetas PendawaKi Ageng SelaKi Ageng NisKi Ageng PemanahanPenembahan SenopatiSultang Agung

Sementara itu di tempat lain, Sayid Anwar yang tumbuh dewasa dalam asuhan Adam melahirkan manusia manusia yang dimulai dari Nabi idris, ibrahim, musa, isa sampai pada Muhammad SAW. Selain melahirkan keturunan orang sholeh, keturunan sayid juga menumbuhkan suku-suku bangsa yang hebat, seperti israil, arab, arya dan bangsa bangsa besar lainnya.

Sedangkan keturunan Sayid Anwar, karena juga mendapatkan berkah Allah  melalui doa Adam, juga banyak melahirkan bangsa-bangsa besar pada masa-masa kerajaan Jawa. Cukup banyak raja-raja keturunan Sayid Anwar yang menguasai bangsa-bangsa lain di muka bumi ini.

Dalam perputaran peradaban, antara keturunan Sayid Anwar dan Sayid Anwas telah banyak yang mengalami bersilangan. Dari persilangan-persilangan inilah yang membuat kehidupan mereka tumpang tindih. Ada keturunan Sayid Anwas yang kemudian mengikuti jejak pemikiran Sayid Anwar yang sesat. Sebaliknya, tidak sedikit pula keturunan Sayid Anwar yang kembali pada ajaran nenek moyang mereka dan menganut agama yang diajarkan Adam serta leluhur mereka Nabi Syith.  Namun terlepas dari semua itu, baik keturunan Sayid Anwas maupun keturunan Sayid Anwar sama-sama mempunyai darah superioritas, sehingga dengan izin Allah tidak sedikit dari mereka yang menjadi pemimpin-pemimpin bangsa lainnya.

Demikian kisah Nabi Syits dan keturunannya.Jika ada kesalahan silahkan berkomentar di bawah postingan ini.

Belum ada Komentar untuk "Kisah cerita Nabi Syits dan garis keturunan nya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel