9 fakta di balik misteri pembunuhan 4 orang sekeluarga di Rembang

 REMBANG JATENG - Polres Rembang kini tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus penganiayaan yang menyebabkan tewasnya 4 orang sekeluarga pemilik Padepokan Seni Ongko Joyo di Desa Turusgede, kota Rembang, Jateng.

Para korban ditengarai dihabisi saat dalam kondisi tidur dan tidak ada barang berharga milik korban yang hilang. Berikut ini 9 fakta yang terungkap dari proses penyelidikan di hari pertama saat penemuan jasad korban maupun hasil penyelidikan sementara pihak kepolisian:



1. Korban merupakan sekeluarga

Keempat korban tewas dalam insiden tersebut merupakan satu anggota keluarga. Para korban adalah seorang dalang sekaligus pemilik padepokan seni, Ki Anom Subekti (60), Tri Purwati (50, istri), Alfitri Saidatina (13, anak), Galuh Lintang Laras (10, cucu)

2. Korban Anom adalah pemilik Padepokan Seni Ongko Joyo

Keluarga korban dikenal sebagai keluarga seniman. Bahkan, rumah korban yang menjadi lokasi kejadian adalah Padepokan Seni Ongko Joyo, milik korban Ki Anom Subekti, salah seorang dalang yang cukup terkenal di Rembang.


"Pak Bakti itu kan dulu mantan pegawai penerangan, jadi sekarang mengelola usaha ini, usaha gamelan. Ini tempat juga untuk sanggar latihan tari, latihan gamelan itu. Tiap malam Minggu pasti ada latihan di sini, tapi hari-hari biasa kadang juga ada," kata Penjabat Kepala Desa Turusgede, Raslim, kepada wartawan, Kamis (4/2/2021).


3. Tewas dianiaya benda tumpul

Hasil penyelidikan sementara, pihak kepolisian memastikan, keempat korban dinyatakan tewas akibat dianiaya. Ditemukan sejumlah luka di bagian kepala para korban.


"Untuk luka ada keluar darah dari wajah dari hidung dan menggunakan seperti benda tumpul. Untuk motif masih dalam penyelidikan, tapi korban (tewas) akibat tindakan kekerasan atau penganiayaan," papar Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre, Kamis (4/2).


4. Korban dihabisi dalam kondisi tidur

Ditengarai, para korban dianiaya saat tidur sehingga tanpa memberikan perlawanan terhadap pelaku. Tim autopsi pun memperkirakan pelaku beraksi sekitar antara pukul 1 hingga 3 dini hari.


"Memang sepertinya korban dikenai kekerasan benda tumpul, dalam keadaan istirahat, jadi tidak tahu. Karena (hasil pemeriksaan) tidak ada tanda perlawanan," kata Karumkit Bhayangkara Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry Purwanti, kepada wartawan, Kamis (4/2).

5. Luka hanya di kepala

Sumy menjelaskan, terhadap keempat korban telah selesai dilakukan pemeriksaan. Luka yang dialami oleh 4 orang orang sekeluarga tersebut ada pada bagian kepala sisi depan dan atas.


"Kami telah memeriksa 4 jenazah secara lengkap. Dari keseluruhan jenazah memang kita temukan, seluruhnya karena kekerasan benda tumpul pada bagian kepala," paparnya


6. Jenazah ditemukan di kamar terpisah 

Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre mengatakan korban ditemukan dalam kondisi tergeletak di kamar tidur masing-masing. Diduga, pelaku melancarkan aksinya pada saat dini hari.


"Posisi semuanya ada di tempat tidur tapi di kamar yang berbeda. Jadi satu di tempat tidur di kamar yang berbeda, kemudian jenazah yang lainnya di tempat tidur yang sama. Istri sendiri di kamar yang berbeda. Kemudian bapak, anak dan cucu," jelas Kurniawan.


7. Ditemukan oleh pembantu

"Jadi ada penemuan mayat yang mana penemuan mayat ini dilaporkan oleh pembantu rumah tangga daripada korban, yaitu ibu Suti. Jadi ini Suti ini datang ke TKP rumah daripada bapak almarhum Anom Subekti," terang Kurniawan kepada wartawan.


Berdasarkan keterangan saksi, saat hendak memasuki rumah, dia melihat pagar padepokan itu sudah terbuka. Saat ART itu memanggil-manggil pemilik rumah, tak ada jawaban


8. Tak ada barang korban yang hilang

Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre mengungkap hingga saat ini belum ada barang berharga milik korban yang hilang. Polisi juga masih menyelidiki motif di balik pembunuhan ini.


"Tim Opsnal Polres Rembang sudah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti-bukti petunjuk yaitu dari keterangan saksi-saksi kemudian ada CCTV yang di sekitar perumahan," ujar Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre, kepada wartawan, Kamis (4/2).

9. Permintaan terakhir

Ketua RT 4/RW 1 Desa Turusgede, Kecamatan kota Rembang, Sami, menyebut korban mempekerjakan pembantu panggilan hanya untuk kebutuhan memasak sekali waktu.


"Ini kan ibunya nggak bisa masak, Ini Pak Bekti mau minta sayur lodeh gitu katanya Mbak Suti tadi. Terus makanya dipanggil ke sini," kata Sami kepada wartawan di lokasi, Kamis (4/2).


Sumber: detik.com

Belum ada Komentar untuk "9 fakta di balik misteri pembunuhan 4 orang sekeluarga di Rembang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel