Belum tersentuh bantuan, korban gempa mamuju tidur beralaskan daun kehujanan

 MAMUJU SULAWESI - Sejumlah korban gempa Sulawesi Barat (Sulbar) di Mamuju masih banyak yang belum tersentuh bantuan hingga harus hidup di tenda pengungsian dengan kondisi yang memprihatinkan. Beberapa di antara mereka bahkan harus tidur beralaskan daun dan kerap kehujanan.

Seperti pantauan wartawan, di Desa Labuang Rano, Kecamatan Tappalang Timur, Mamuju, Kamis (21/1/2021). Salah seorang pengungsi, Sunawati mengaku sudah sepekan bertahan di bawah tenda darurat, yang sudah bocor dan membuatnya kerap kehujanan.



Selain itu, ibu tiga anak ini terpaksa memanfaatkan dedaunan sebagai alas tidur lantaran belum mendapat bantuan tikar dari pemerintah.


Sudah satu minggu di sini, sama sekali belum tersentuh bantuan. Ini kita kerap kehujanan karena terpal banyak yang bocor-bocor. Kita juga terpaksa memakai dedaunan sebagai alas tenda, kendati kerap menimbulkan rasa gatal," ungkap Sunawati, kepada wartawan saat dijumpai di lokasi pengungsian.


Keluhan serupa diungkapkan pengungsi lainnya, Sahira. Wanita yang tengah hamil usia tujuh bulan itu menyebut kerap harus tinggal berpindah-pindah lantaran belum memiliki tenda sendiri sebagai tempat pengungsian.


"Mulai hari Jumat ngungsi di sini. Kalau malam tidur di tenda lain, karena kita belum memiliki tenda sendiri. Kalau siang tunggu bantuan tenda. Kita malu, selama di pengungsian harus menumpang di tenda milik orang lain," imbuhnya.


Ternyata, pengungsi di desa tersebut tak tersentuh bantuan karena maraknya aksi penjarahan bantuan di wilayah sebelum desa mereka. 


Salah satu anggota Tagana Sulawesi Barat Ahmad Taufik mengungkapkan, kurangnya bantuan yang menjangkau pengungsi gempa di Desa Labuang Rano lantaran maraknya aksi penjarahan saat proses pendistribusian bantuan berlangsung.


Selain itu, upaya pengungsi mendatangi desa tetangga untuk mencari bantuan, kerap mendapat penolakan.


"Kendalanya, karena kalau ada mobil yang bawa bantuan menuju ke sini, langsung dijarah warga lain. Kalau warga ke desa lain juga tidak dapat apa-apa, karena kerap ditolak," kata Ahmad.


Ahmad menyebut ada sekira 500 kepala keluarga di Desa Labuang Rano yang terpaksa mengungsi pascagempa berkekuatan M 6,2. Saat ini para pengungsi sangat membutuhkan bantuan, berupa bahan pokok, tenda, dan perlengkapan bayi.


"Ada lebih sekitar 500 kepala keluarga, tersebar pada 10 titik pengungsian. Ada yang dapat bantuan ada yang belum. Kita berharap warga bisa mendapat bantuan makanan pokok dan lainnya, khususnya untuk bayi-bayi juga," imbuhnya.


Berdasarkan pantauan wartawan, sulitnya distribusi bantuan ke desa ini, juga disebabkan akses jalan utama yang tertutup longsor. Beberapa mobil relawan yang terlihat membawa bantuan, tertahan oleh warga lainnya di perbatasan desa yang meminta agar bantuan tersebut diturunkan.



Sumber;detik.com

Belum ada Komentar untuk "Belum tersentuh bantuan, korban gempa mamuju tidur beralaskan daun kehujanan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel