Kisah Nabi Syits dan garis keturunannya Sampai Raja Jawa

Nabi Syits adalah keturunan dari nabi Adam as yang lahir tunggal dari seluruh putra kembarnya.

Dalam versi Jawa Nabi Adam sangat menyayangi Syits, sehingga kemudian Nabi adam memohon kepada Allah agar suatu saat nanti Syits menjadi penguasa atas keturunan saudara-saudaranya. Ketika nabi adam berdoa, Ngejajil mendengarnya.

Maka iblis itu berniat untuk mencampurkan darah keturunannya dengan darah Syits. Di ruang peradunan, Dewi Mulat, yaitu istri Syits saat itu sedang tidur lelap. Adanya kesempatan tersebut digunakan oleh Ngajajil untuk mengganti dewi mulat dengan putrinya yang bernama Dewi Dlajah. Karena dewi Dlajah memiliki mirip dengan Dewi Mulat, Syits yang menyaksikan istrinya hanya mengenakan gaun tembus pandang itu sontak terbakar gairah kelakiannya.

Syits menyetubuhi Dlajah. Seusai benih kehidupan dipancarkan Syits ke dalam ladang rahim Dlajah, Ngajajil mengganti putrinya itu dengan mulat. Belum puas sekali bersegama, Syits kembali memancarkan benih kehidupan ke dalam ladang Rahim Mulat. Waktu terus berjalan, sampai lahirnya putra putra Syits.

Dari rahim mulat, lahirlah bagi laki-laki normal dan cahaya berkilauan. Dari rajim Dlajah, lahirlah gumpalan darah yang berkilauan. Oleh ngajajil, gumpalan darah itu disatukan dengan cahaya berikilauan dari rahim mulat. Putra mulat diberi nama Sayid Anwas. Putra paduan mulat dan dlajah diberi nama Sayid Adwar. Di masa kecilnya, sayid anwas yang dikaruniai wajah yang tampan itu diasuh oleh Nabi Adam. Sedang Sayid anwar yang berparah mempesona itu diasuh oleh Ngajajil.

Sebagai putri yang terberkati, kedua putra Syits tersebut memiliki kemampuan yang luar biasa. Yang berbeda antara keduanya adalah, jika Sayid Adwas menyenangi ilmu agama, sedangkan sayid anwar menyenangi laku tirakat dan bertapa. Sayid Anwar yang telah nginjak usia dewasa ke Ngajajil, "Sebenarnya siapa ayahku, kek?" Ngajajil pun menjawab "ketahuilah, cucu! kau masih keturunan Syits. "Kemudian ngajajil menhirup napas panjang sebelum menghembuska kuat-kuat. "Kalau kau ingin bertemu dengan ayahmu. Maka carilah Syits, putra mantuku itu " Mendengar penuturan Ngajajil, Sayid Anwar segera berpamitan. Mencari Syits.

Setelah bertemua dengan Syits, awalnya Syits tidak mengakui Sayid Anwar sebagai putranya. Tapi setelah mendapatkan terang batin dari Allah, Syits merangkul Sayid Anwar. Rangkulan haru antara ayah dan putra. Seperti Sayid Anwas. Sayid anwar kemudian hidup di bawah asyuhan adam. Oleh sang kakek, asyid anwar mendapatkan pesan agar tidak meminum air kehidupan.

Namun pesan itu dilanggarnya. Karenanya Sayid anwar diusir pergi oleh Adam. Dengan penuh rasa kecewa, sayid anwar akhirnya pergi meninggalkan adam untuk berkelanan. Di tengah perjalanan, sayid anwar bertemua dengan malaikat Harut dan Marut yang menyesatkannya menuju tepian sungai nil. Di tepian sungai nil tersebut, ia bertemua dengan beberapa anak adam lainnya. Kepada paman-pamannya, sayid anwar belajar ilmu laduni yang dapat melihat masa depan dan juga berbagai ilmu lainnya.

Sesudah mendapatkan cukup bekal ilmu, sayid anwar melanjutkan perjalanan ke arah lemah Dewani yang terletak di antara pulau maldewa dan laksdewa. Di pulau kecil tersebut, sayid anwar melakukan tapa brata yang cekat melihat matahari dari terbit sampai terbenam. Setelah tujuh tahun bertapa, sayid anwar dapat menundukkan bangsa jin.

Mengetahui bahwa bangsa jin telah dikalahkan oleh sayid anwar, prabu naradi yang merasa terancam kekuasaannya itu melabrak dan mengajak asyid anwar untuk berduel. Dalam pertarungan itu, prabu Nuradi mengalami kekalahan. Sesudah turun tahta, prabu naradi mengangkat sayid anwar sebagai raja jin dan menyerahkan putrinya sebagai permaisuri. Ketika telah menjadi rasa, sayid anwar memiliki gelar prabu nurasa.

Prabu nurasa yang telah tinggal abadi di tempat yang tingi (kahyangan) meminta izin pada Tuhan sebagai penguasa alam semesta. Tuhan mengabulkan doa nurasa untuk menjadi seorang murtad dari ajaran keturunan adam. Ketika menjadi rasa, Lemah Dewani diubah menjadi tanah jawi, (tanah jawa) Dari prabu Nurasa, lahirlah keturunan-keturunan yang akan menjadi raja di tanah jawa.


Berikut ini garis keturunan dari Prabu Nurasa:

-Sang hyang wenang
-Sang Hyang Tunggal
-Sang Hyang Manikmaya
-Sang hyang Bramabramani
-Abiyasa-Pandu
-Arjuna
-Abimanyu
-parikesit
-udayana
-Grendayana
-Jayabaya
-Jayamilaya
-Jayamisena
-Kusumawicitra
-Citrasoma
-Pancadriya
-Anglingdriya
-Suwelacala
-Seri Mahapunggung
-Kandiawan
-Gentayu
-Lembu Amiluhur
-PanjiKuda Lalean
-Banjaransari
-Mundingsari
-Mundingwangi
-PamekasJaka Seseruh
-Prabu AnomAdaningkung
-Hayam Wuruk
-Lambu AMisaniBra Tanjung
-Brawijaya
-Bondan Kejawan
-Getas PendawaKi Ageng Sela
-Ki Ageng NisKi Ageng Pemanahan
-Penembahan Senopati
-Sultang Agung.

Sementara itu di tempat lain, Sayid Anwar yang tumbuh dewasa dalam asuhan Adam melahirkan manusia manusia yang dimulai dari Nabi idris, ibrahim, musa, isa sampai pada Muhammad SAW. Selain melahirkan keturunan orang sholeh, keturunan sayid juga menumbuhkan suku-suku bangsa yang besar, seperti israil, arab, arya dan bangsa bangsa besar lainnya.

Sedangkan keturunan Sayid Anwar, karena juga mendapatkan berkah Allah melalui doa Adam, juga banyak melahirkan bangsa-bangsa besar di masa-masa kerajaan Jawa. Cukup banyak raja-raja keturunan Sayid Anwar yang menguasai bangsa-bangsa lain di muka bumi ini.

Dalam perputaran peradaban, antara keturunan Sayid Anwar dan Sayid Anwas telah banyak yang mengalami bersilangan. Dari persilangan-persilangan inilah yang membuat kehidupan mereka tumpang tindih. Ada keturunan Sayid Anwas yang kemudian mengikuti jejak pemikiran Sayid Anwar yang sesat.

Sebaliknya, tidak sedikit pula keturunan Sayid Anwar yang kembali pada ajaran nenek moyang mereka dan menganut agama yang diajarkan Adam serta leluhur mereka Nabi Syith. Namun terlepas dari semua itu, baik keturunan Sayid Anwas maupun keturunan Sayid Anwar sama-sama memiliki darah superioritas, sehingga dengan izin Allah tidak sedikit dari mereka yang menjadi pemimpin-pemimpin bangsa lainnya.

1 Komentar untuk "Kisah Nabi Syits dan garis keturunannya Sampai Raja Jawa"

  1. Nabi Syits AS, berputrakan sanghyang wenang & sanghyang wening dan Nabi Idris AS yang menjadi meneruskan tugas memberikan peringatan kepada keturunan Adam AS.

    melihat dari karakter dan keiuan yg dimiliki oleh Idris AS, hampir sama dengan sosok Aki Tirem / aki luhur mulya yang diceritakan sebagai penghulu di daerah kosala/pulosari ujung kulonnyang menjadi cikal bakal kerajaan pertama di Jawadwipa yaitu kerajaan Salakanagara.

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel